kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.725   98,00   0,59%
  • IDX 8.082   41,67   0,52%
  • KOMPAS100 1.122   4,19   0,37%
  • LQ45 805   0,90   0,11%
  • ISSI 280   1,58   0,57%
  • IDX30 422   0,00   0,00%
  • IDXHIDIV20 487   3,81   0,79%
  • IDX80 123   0,49   0,40%
  • IDXV30 133   1,10   0,84%
  • IDXQ30 135   0,48   0,36%

Produk Makanan Ringan Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp 35,30 Miliar di Dubai


Selasa, 23 September 2025 / 13:55 WIB
Produk Makanan Ringan Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp 35,30 Miliar di Dubai
ILUSTRASI. Permen susu Milkita dan kudapan lain produksi PT United Family Food (UNIFAM). Indonesia berhasil mencatat potensi transaksi senilai US$ 2,13 juta dari produk makanan ringan dan kembang gula di ISM Middle East 2025


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berhasil mencatat potensi transaksi senilai US$ 2,13 juta atau setara Rp 35,30 miliar dari produk makanan ringan dan kembang gula pada partisipasi perdananya di pameran Internationale Süßwarenmesse Middle East (ISM Middle East) 2025 yang berlangsung pada 15–17 September 2025 di Dubai World Trade Center, Uni Emirat Arab (UEA).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi, mengatakan kehadiran Indonesia di ajang ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi produk makanan ringan dan kembang gula di pasar internasional. 

“Pasar UEA sangat menjanjikan karena didorong populasi multikultural, tingginya permintaan konsumen muda akan inovasi produk dan rasa, tren gaya hidup sehat, pertumbuhan pariwisata, serta maraknya ritel luring dan daring,” ujar Fajarini dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).

Baca Juga: Perjanjian IEU CEPA, Ekspor Uni Eropa ke Indonesia Lebih Hemat € 600 Juta

Menurut Puntodewi, Dubai memiliki posisi strategis sebagai hub perdagangan global sehingga menjadi pintu masuk ideal distribusi produk Indonesia ke kawasan Timur Tengah dan Afrika. 

Konsul Jenderal RI Dubai, Denny Lesmana, menambahkan bahwa Dubai telah menjadi pusat perdagangan dunia berkat lokasinya yang strategis, kemudahan akses perdagangan, regulasi bisnis yang terbuka, serta dukungan infrastruktur. 

Berbagai pameran internasional yang digelar di Dubai selalu dipadati pengunjung dari Timur Tengah maupun negara lain. 

“Kebijakan kepemilikan asing hingga 100% tanpa mitra lokal juga menjadi daya tarik yang membuat roda perekonomian UEA berputar cepat dan persaingan semakin kompetitif,” kata Denny.

Paviliun Indonesia di ISM Middle East 2025 hadir berkat kolaborasi ITPC Dubai dan KJRI Dubai dengan dukungan penuh Kemendag. 

Paviliun seluas 60 meter persegi itu menampilkan enam pelaku usaha, terdiri dari empat perusahaan besar dan dua UMKM. 

Keempat perusahaan tersebut adalah PT United Family Food yang menghadirkan berbagai merek permen, PT Garudafood Putra Putri Jaya Indonesia dengan produk biskuit, wafer, dan kacang-kacangan, PT Internusafood dengan marshmallow dan permen, serta PT Dolphin Food and Beverages Industry dengan produk cokelat dan camilan. 

Adapun dua UMKM yang ikut serta melalui program UMKM BISA Ekspor adalah CV Arva Indonesia yang memperkenalkan camilan keripik tempe sehat, serta CV Cahaya Sinar Utama yang membawa produk camilan granola.

Selama tiga hari pameran, Paviliun Indonesia menjadi salah satu titik yang paling ramai dikunjungi dengan lebih dari seribu pengunjung dari UEA, Yordania, Arab Saudi, Mesir, Oman, India, Afrika Selatan, Jepang, hingga Belanda dan Australia. 

Respons positif ini menunjukkan tingginya minat buyer mancanegara terhadap produk makanan ringan dan kembang gula Indonesia. 

Beberapa peserta bahkan telah berhasil menjalin kemitraan dengan mitra dari UEA, Afrika Selatan, dan Palestina yang akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan kerja sama saat Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD, Banten, pada Oktober mendatang.

Head of Information PT United Family Food, Yulius, mengakui pameran ini membuka peluang besar bagi pelaku usaha Indonesia. 

“Traffic pengunjung sangat baik dan spesifik mencari produk makanan ringan serta kembang gula. Kami mendapat banyak permintaan dari calon mitra di UEA, negara-negara Arab, dan Afrika,” ungkapnya.

Selain memfasilitasi partisipasi pameran, Kemendag juga menggelar sesi business matching untuk memperluas peluang UMKM bertemu langsung dengan calon buyer

Baca Juga: Pembahasan Upah Minimum 2026 Segera Dimulai, Serikat Pekerja Usulkan Reformasi Aturan

Selanjutnya: Harga Emas Antam Naik Rp 41.000 pada Selasa (23/9/2025), Begini Catatan Analis

Menarik Dibaca: 4 Tips Rumah Tetap Aman Saat Staycation ala AZKO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×