Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Produksi buah-buahan nasional tahun 2012 diproyeksikan naik 5,26% dibandingkan realisasi produksi tahun 2011. Hal ini disampaikan oleh Hasanudin Ibrahim, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin (12/11).
Hasanudin bilang, tahun ini produksi buah-buahan mencapai 20 juta ton, naik dari realisasi produksi buah-buahan tahun lalu yang baru mencapai 19 juta ton. "Produksi buah ada kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu," kata Hasanudin.
Dari jumlah total produksi buah itu, buah yang paling produktif adalah buah yang produksi tahunan. Diperkirakan produksi buah tahunan mencapai 15 juta ton atau sekitar 75% dari total produksi buah. Sisanya adalah buah musiman sebesar 25% atau sekitar 5 juta ton.
Adapun yang termasuk kategori buah musiman seperti melon, semangka, pepaya, nanas, sawo, pisang dan belimbing. Minimnya sumbangan produksi buah musiman karena tidak banyak investor yang berinvestasi di buah musiman.
Para investor lebih banyak memilih investasi di buah tahunan. Maka itu, Hadanudin menghimbau agar investor menggenjot investasi di buah musiman agar produksinya bisa ikutan mekar.
"Saya menyarankan investor untuk jangan ragu-ragu untuk investasi di tanaman semusim. Harapan saya, buah musiman dan buah tahunan bisa menyumbang produksi masing-masing 50%," kata Hasanudin.
Ia memberi contoh, salah satu buah musiman yang cocok untuk investasi adalah melon. Sebab, saat ini sudah ada lima varietas baru yaitu; kinanti (kulit warna kuning emas dan daging warna orange), kinasih (kulit warna orange dan daging warna putih), adinda (kulit warna hijau kekuningan dan daging warna orange) , legita (kulit warna putih dan daging warna putih) dan mutiara dua (kulit warna kuning dan daging warna orange).
"Untuk memajukan komoditas buah, kita harus menciptakan buah yang unik warna, ukuran dan rasanya. Karena konsumen membeli dengan mata," kata Hasanudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News