Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
GORONTALO. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Eko Marsoro mengatakan, produksi jagung Gorontalo pada tahun 2015 tercatat hanya sebesar 643.513 ton pipilan kering, atau menurun 10,60 persen dibandingkan produksi tahun 2014.
Ia menjelaskan turunnya luas panen sebesar 19.685 hektar menjadi penyebab terjadinya penurunan produksi tersebut, meskipun produktivitas meningkat sebesar 1,47 kuintal per hektar (3,03 persen).
Penurunan produksi jagung tahun 2015 tercatat sebesar 76.268 ton (-10,60 persen).
"Berdasarkan subround penurunan terjadi pada Mei-Agustus dan September-Desember, masing-masing sebesar 55.160 ton (-19,13 persen) dan 34.811 ton (-31,33 persen)," katanya, Jumat (15/7).
Sementara pada Januari-April mengalami peningkatan sebanyak 13.704 ton (4,28 persen), dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year).
Selama periode Januari-Desember, pola panen jagung tahun 2015 hampir sama dengan pola panen tahun 2014 dan 2013.
Sementara itu, produksi kedelai tahun 2015 sebanyak 3.203 ton biji kering mengalami penurunan 1.070 ton (-25,05 persen) dibandingkan tahun 2014.
Penurunan luas panen sebesar 467 hektar pada tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya, menyebabkan menurunnya produksi tersebut.
Ia menambahkan total penurunan produksi kedelai tahun 2015 yang sebanyak 1.070 ton (25,05 persen).
"Penurunan produksi kedelai terjadi pada subround Januari-April dan September-Desember masing masing sebesar 733 ton (-44,27 persen) dan 368 ton (-41,47 persen).
Sementara pada Mei-Agustus terjadi peningkatan sebanyak 31 ton (1,79 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014," jelasnya.
Selama periode Januari-Desember, pola panen jagung tahun 2015 hampir sama dengan pola panen tahun 2014 dan 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News