kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi Migas Pertamina Capai 800.000 Boepd Hingga September 2022


Rabu, 09 November 2022 / 16:43 WIB
Produksi Migas Pertamina Capai 800.000 Boepd Hingga September 2022
ILUSTRASI. Produksi migas Pertamina capai 800.000 boepd hingga September 2022


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subholding hulu migas Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan produksi migas hingga September 2022 mencapai 800.000 barel oil equivalent per day (boepd).

Direktur Utama PHE Wiko Migantoro mengungkapkan, upaya peningkatan produksi migas terus dilakukan subholding hulu migas.

"Kontribusi produksi PHE (subholding hulu) adalah sebesar 67% dari produksi minyak nasional dan 32% dari produksi gas alam nasional. Ini didukung dari 4 regional domestik," jelas Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (9/11).

Merujuk data Pertamina, raihan produksi migas sebesar 800.000 boepd pada September 2022 ini meningkat 9% dari raihan produksi sepanjang tahun 2021 yang sebesar 744.000 boepd.

Sementara itu, jika dirinci maka produksi minyak Pertamina mencapai 418.000 barel oil per day (bopd). Raihan ini meningkat sekitar 20% dari capaian produksi minyak sepanjang 2021 yang sebesar 349.000 bopd.

Baca Juga: Ini Strategi Kementerian ESDM Atasi Harga BBM yang Semakin Mahal

Sementara itu, produksi gas hingga September 2022 mencapai 2.216 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Produksi gas ini menurun tipis sekitar 1% dari raihan sepanjang tahun 2021 yang sebesar 2.290 MMSCFD.

Wiko menjelaskan, pihaknya memiliki sejumlah strategi jangka pendek dan menengah untuk mendorong kinerja produksi.

"Meningkatkan utilisasi jumlah ig dari 56 rig menjadi 65 rig dan 121 well service rig (untuk) reaktivasi sumur idle dari berbagai lapangan," terang Wiko.

Wiko mengungkapkan, Subholding Hulu Pertamina menghadapi sejumlah tantangan produksi untuk tahun ini.

Mulai dari penurunan rate produksi secara alamiah, unplanned shutdown hingga low entry rate yang terjadi pada sejumlah wilayah kerja seperti Rokan, Pertamina EP, PHE OSES dan PHSS.

Hingga tutup tahun nanti Pertamina memperkirakan produksi migas di level 808.000 boepd. Produksi minyak diharapkan berada di angka 418.000 bopd. Sementara itu produksi gas mencapai 2.256 MMSCFD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×