kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi minyak bertambah 3.000 bph lagi


Selasa, 09 April 2013 / 16:49 WIB
Produksi minyak bertambah 3.000 bph lagi
ILUSTRASI. Prediksi Southampton vs Aston Villa di Liga Inggris: The Saints adang The Villa


Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim, target lifting  migas yang tertuang dalam APBN-P 2013 akan bertambah sekitar 3000 barel per hari (BPH).

Penambahan lifting minyak itu berasal dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) yang diketahui mulai mengoperasikan sumur PHE KE-38 B3, awal April kemarin. Hal ini disampaikan oleh Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan di Jakarta, Selasa (9/4).

Selain menyemburkan minyak, sumur PHE KE-38 B3 itu juga menyemprotkan gas sebesar 1,7 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Dengan adanya tambahan produksi minyak dari blok ini, maka Muliawan yakin produksi minyak di Blok WMO sudah mencapai 17.000 bph.

"Untuk meningkatkan produksi minyak nasional tahun ini, Kami mengandalkan produksi dari Pertamina. Semoga saja PHE bisa menggenjot produksi migasnya agar dapat menggapai target tahun 2013 yang berada di kisaran 20.500 bph," terangnya.

Muliawan menjelaskan, PHE KE-38 B3 merupakan sumur ketiga dari 8 sumur baru yang bakal dikembangkan  PHE di lapangan 38B. Tiga sumur yang telah dikembangkan kini telah memberikan kontribusi produksi minyak 10.000 bph, dan gas sebesar  11 mmscfd.

Jika dihitung, angka  produksi ini naik  23% jika dibandingkan produksi blok WMO saat pertama kali diserahkan kepada anak perusahaan Pertamina ini. Sekadar mengingatkan, produksi blok WMO sejak diserahterimakan 7 Mei 2011 lalu hanya mencapai 13.725 bph.

"Plan of development (POD) PHE 38B merupakan breakthrough project, karena mulai dari kegiatan  eksplorasi sampai produksi dapat dicapai dalam waktu 8 bulan 11 hari. Saya memberikan apresiasi  pada PHE WMO yang telah menjalankan proyek ini dengan sangat baik,” pujinya.

Di kesempatan yang berbeda, General Manajer PHE WMO, Bambang Kardono mengaku, di kuartal I 2013, pihaknya berhasil menyelesaikan 6 dari 21 sumur pengembangan di wilayah kerja Blok WMO.

Selain itu, tambah Bambang, perusahaannya juga sudah melakukan pengeboran  3 dari 9 sumur eksplorasi yang direncanakan dengan menggunakan 4 rig. Ia pun optimistis, PHE WMO bisa menggapai target yang diberikan tahun ini.

“Mudah-mudahan melalui sisa kegiatan pengeboran sumur itu, target produksi sebesar 20.500 barel per hari dapat tercapai,” katanya. Sebagai tambahan, selain melakukan aktivitas pengeboran, perusahaan ini diketahui sedang mengerjakan proyek penyambungan pipa untuk mendukung kegiatan produksi.

Pipa itu akan menghubungkan anjungan baru yang telah dipasang di PHE 39, PHE 54, PHE 38B ke Poleng Process Platform. Bambang menargetkan, proyek pipa itu bisa kelar Mei 2013. Ini dimaksudkan agar produksi di sumur-sumur yang sedang dikembangkan dapat difasilitasi oleh jaringan pipa itu.

"Kami sedang menyambung pipa 16 inci dengan 21 km. Ini untuk menghubungkan sumur-sumur yang sedang dikembangkan PHE WMO ke Poleng Process Platform," pungkasnya.

Sekadar informasi, produksi minyak nasional kuartal I tahun 2013 diketahui mencapai 830.000 barel per hari. Realisasi lifting minyak itu berada di bawah target APBN-P 2013 yang mematok produksi minyak nasional di angka 900.000 bph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×