kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ATPK andalkan dua tambang batubara di Kalimantan


Jumat, 05 April 2013 / 08:09 WIB
ATPK andalkan dua tambang batubara di Kalimantan
ILUSTRASI. Lampu dinding dapat menghemat tempat di meja. Foto:?Instagram @mateorganizer


Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT ATPK Resources Tbk menyatakan produksi batubara mereka dalam dua bulan pertama di tahun ini mencapai 460.000 ton. Pencapaian itu disumbangkan anak usaha, yakni PT Mega Alam dan PT Sarana Mandiri di Kalimantan Timur.

Sekretaris Perusahaan ATPK Resources, Andreas Andy, mengemukakan produksi batubara perusahaan ini memperlihatkan tren positif selama Januari hingga Februari 2013. Terbukti, pencapaian periode tersebut di atas target yang direncanakan pada akhir tahun lalu.

Emiten berkode saham ATPK ini membidik produksi batubara tahun 2013 mencapai 1,5 juta ton dengan estimasi 125.000 ton per bulan. "Jika dikalkulasi, produksi batubara ATPK saat ini berada di atas 84% dari target tahun ini," kata dia kepada KONTAN, Rabu (3/4).

Kendati masih merekap produksi batubara selama Maret tahun ini, manajemen ATPK meyakini pencapaian produksi pada kuartal I-2013 melampaui 500.000 ton batubara. Proyeksi tersebut tecermin dari produksi dua bulan pertama di tahun ini yang sudah menyentuh 460.000 ton.

Andreas menambahkan, seluruh penjualan batubara ATPK untuk memenuhi kebutuhan ekspor. "End user produk kami berada di India. Dengan kualitas batubara 5.000 kcal per kg, produksi kami cocok untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata dia.

ATPK, yang sebelumnya bergerak di bisnis tambak udang ini berencana membeli mesin upgrading coal dalam waktu dekat. Langkah ini untuk menambah kualitas kalori batubara dan menghindari larangan ekspor batubara berkualitas rendah atau low rank coal yang aturannya sedang digodok pemerintah.

Selain itu, Andreas bilang, upaya tersebut juga untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dari hasil penjualan batubara. Namun, ia enggan menyebutkan target dan jadwal pembelian fasilitas tersebut. "Kami masih mengkaji rencana itu. Dalam waktu dekat, kami akan menginformasikan kepada publik," ungkap Andreas.

ATPK memang semakin getol berbisnis batubara. Beberapa waktu lalu, emiten ini telah mengakuisisi PT Modal Investasi Mineral. Perusahaan ini tercatat memiliki enam anak perusahaan meliputi PT Saptajaya Menjak Sengewari, PT Mega Alam Sejahtera, PT Sarana Mandiri Utama, PT Damanka Prima, PT Tuhup Coal Mining, dan PT MIM Geoservices Technology.

Saat ini, ATPK Resources masih mengandalkan kontribusi tambang batubara milik dua anak usahanya, yakni Mega Alam dan Sarana Mandiri. Ke depan, ATPK juga berencana mengembangkan sayap ke sektor geotermal dan minyak bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×