kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi minyak Pertamina EP hingga pertengahan September mencapai 94.624 BOPD


Jumat, 14 September 2018 / 16:50 WIB
Produksi minyak Pertamina EP hingga pertengahan September mencapai 94.624 BOPD
ILUSTRASI. Pengeboran Minyak di Lpangan Minyak Tua Desa Nglobo


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) yang cukup baik. Hingga 13 September 2018, produksi minyak Pertamina EP sebesar 94.624 Barrels Of Oil Per Day (BOPD) atau 113% dari target RKAP sebesar 83.000 BOPD.

Untuk gas, produksi Pertamina EP mencapai angka produksi 1.034,1 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau 105 % dari target RKAP sebesar 986 MMSCFD.

“Kenaikan produksi ini terutama adanya peningkatan produksi dari lapangan Sukowati sebesar kisaran1200 BOPD dari sumur SKW-27, SKW-12A, lapangan Subang sebesar kisaran 600 BOPD dari pemboran lapangan Jatiasri, dan Bambu Besar, Lapangan Jatibarang sebesar kisaran 700 BOPD dari Stimulasi distruktur Akasia Bagus, serta Lapangan Tambun sebesar 450 dari Reopening sumur PDL-01,“ terang  Nanang Abdul Manaf, dalam siaran persnya, Jumat (14/9).

Nanang bilang, pencapaian Pertamina EP yang sudah diatas target merupakan tonggak harapan Perusahaan untuk semakin giat meningkatkan produksi sampai 100.000 BOPD. Pencapaian tersebut bukan tidak mungkin apabila melalui sinergi seluruh fungsi-fungsi terkait dan juga dukungan dari pemangku kepentingan.

“Alhamdulillah ini merupakan kado untuk HUT ke 13 Pertamina EP, keluarga besar Pertamina EP sangat bangga diberikan kesempatan untuk terus berkontribusi dalam ketahanan energi nasional,” tambahnya.

Menurut Nanang, ada beberapa hal yang akan terus menjadi pedoman dalam kegiatan operasional, antara lain yang terpenting adalah aspek Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan Kerja (HSSE) sehingga seluruh kegiatan harus operational excellence.

Nanang menilai keselamatan kerja merupakan yang utama, seluruh insan Pertamina EP mempunyai tekad untuk dapat kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarga dengan selamat.

Selain itu, Nanang juga mengungkapkan aspek lainnya adalah environment atau lingkungan. Dalam kegiatan operasional juga harus memperhatikan keberadaan masyarakat di sekitar wilayah kerja Perusahaan.

Hal ini tentunya terkait dengan dukungan pemangku kepentingan terhadap kegiatan operasional Perusahaan. “Kami tidak bisa menjalankan operasi tanpa dukungan dari pemangku kepentingan,” tegas Nanang.

Kontribusi terhadap masyarakat sekitar dibuktikan dengan pencapaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) Kementerian Lingkungan Hidup berupa predikat emas sebanyak dua buah pada tahun 2017. “Kami akan berupaya untuk meningkatkan kontribusi bagi masyarakat di wilayah operasi kami,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×