Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pacu produksi nikel dalam matte di sepanjang 2023. INCO merealisasikan pencapaian produksi sebesar 70.728 Metrik Ton (MT) nikel atau naik 18% dibandingkan 2022 sebanyak 60.090 MT.
Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur INCO mengatakan meskipun menghadapi berbagai tantangan di sepanjang tahun, pihaknya berhasil melampaui target produksi untuk tahun 2023.
“Kami sangat bersyukur dengan pencapaian ini. Tentu saja merupakan bukti dari dedikasi, komitmen, dan semangat kolaborasi yang tinggi dari seluruh karyawan di Perseroan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/1).
Melansir data yang disampaikan dalam keterangan resminya, INCO mencatatkan produksi sebesar 19.084 metrik ton nikel dalam matte pada triwulan IV 2023 (Oktober-Desember) atau lebih tinggi 6% dibandingkan triwulan III 2023 (Juli-September) sebanyak 17.953 MT.
Baca Juga: Indonesian Paradise Property (INPP) Bidik Kenaikan Pendapatan 20% pada Tahun 2024
Febriany menyatakan kenaikan produksi ini adalah hasil dari strategi pemeliharaan yang efektif serta peningkatan kinerja di area tambang dan pabrik pengolahan sepanjang tahun.
Di 2024, INCO memperkirakan produksi nikel matte berada di angka 70.000 ton.
Sebelumnya Chief Financial Officer Vale Indonesia Bernardus Irmanto, menyebut, ada dua faktor yang menyebabkan produksi 2024 cenderung sama dengan 2023.
Pertama, faktor tingkat pemeliharaan alat tambang, di mana di tahun ini jumlah hari yang digunakan untuk pemeliharaan alat akan semakin banyak. Tentu, hal ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan alat produksi tambang.
Kedua, tingkat produksi juga memperhatikan grade nikel yang ada di area tambang yang berpengaruh terhadap output.
Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) Tambah Kapasitas Produksi hingga 40.000 MT Per Tahun
“Kalau dinormalisasikan sebenarnya kami berpeluang berproduksi lebih tinggi. Namun, dengan 2 faktor ini, maka tingkat produksi yang feasible di level 70.000-an ton,” terang Irmanto dalam paparan publik yang digelar Rabu (29/11).
Irmanto mengklaim, pihaknya berupaya agar pemeliharaan alat berjalan optimal sehingga tingkat utilisasi alat menjadi tinggi sehingga berdampak pada naiknya produksi di tahun mendatang. INCO juga mengupayakan untuk bisa mendapatkan bijih nikel dengan grade yang lebih baik sehingga output produksi menjadi lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News