kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inocycle Technology (INOV) Tambah Kapasitas Produksi hingga 40.000 MT Per Tahun


Rabu, 31 Januari 2024 / 17:46 WIB
Inocycle Technology (INOV) Tambah Kapasitas Produksi hingga 40.000 MT Per Tahun
ILUSTRASI. Fasilitas produksi?PT Inocycle Technology Tbk (INOV).


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan daur ulang limbah PET, PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), memperkuat posisi mereka di industri daur ulang PET dengan cara meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan pengumpulan di Indonesia.

Direktur INOV Victor Choi mengatakan, dalam komitmen untuk meningkatkan recycling rate terhadap sampah PET, INOV berusaha memperluas kapasitas produksi dan jaringan pengumpulan.

Selain untuk meningkatkan recycling rate yang masih rendah di Indonesia, hal tersebut juga untuk berkontribusi pada ekonomi sirkular. INOV menargetkan kota-kota kecil hingga menengah di Indonesia sekaligus bisa membuka lapangan pekerjaan bagi sektor informal.

"Perusahaan telah membuka fasilitas pencucian kelima di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 12.000 MT/tahun sehingga total kapasitas fasilitas pencucian Inocycle saat ini telah melampaui angka 40.000 MT/tahun," kata Victor dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Rabu (31/1).

Baca Juga: Panen Penjualan, Begini Strategi Estika Tata Tiara (BEEF) Hadapi Bulan Ramadan

Victor menuturkan, INOV baru-baru ini juga menambahkan pabrik re-PSF keempat mereka dengan kapasitas produksi 7.200 MT/tahun. Untuk mengimbangi kapasitas produksi tersebut, Inocycle juga terus meningkatkan kemampuan dalam mengumpulkan limbah botol plastik yang merupakan bahan baku daur ulang.

"Hingga akhir Desember 2023, INOV telah mengumpulkan sekitar 2,4 miliar sampah botol plastik atau 33 ribu ton sampah botol plastik melalui 9 titik pengumpulan sampah yang mereka miliki," ujar Victor.

Ia menerangkan, Indonesia, seperti banyak negara lain di kawasan Asia Pasifik, memiliki potensi yang besar untuk daur ulang PET. Data terakhir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa Indonesia setidaknya 18,8 juta ton sampah plastik dihasilkan pada tahun 2023.

Dengan terjangkaunya tenaga kerja dan biaya produksi manufaktur, menjadikan kawasan Asia Pasifik wilayah yang sangat potensial bagi industri daur ulang. Kawasan ini memang sudah lama mendominasi layanan daur ulang limbah global, kontribusi pangsa pasar Asia Pasifik pada tahun 2020 diperkirakan sekitar 40% dari total.

Dari segi kinerja keuangan, hingga akhir September 2023 INOV berhasil mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 464,4 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×