Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII berharap bisa menggenjot produksi teh kuartal III-2012 sebesar 5%. Sebab, di semester I, perusahaan negara tersebut baru bisa memproduksi daun teh sebanyak 20.569 ton atau sekitar 81% dari target produksi yang ditetapkan sebanyak 25.440 ton.
Gunara, Sekretaris Perusahaan PTPN VIII mengatakan, pada kuartal III ini perusahaannya menargetkan produksi sebanyak 10.186 ton, naik 5% darikuartal II-2012. "Semoga kondisi cuaca tidak akan terlalu mempengaruhi produksi," katanya, Senin (23/7). Di sejumlah daerah memang sudah musim kemarau dan bisa menurunkan produksi daun teh.
Dengan peningkatan produksi kuartal III dan IV, ia mengharapkan target produksi keseluruhan tahun 2012 sebanyak 49.055 ton akan tercapai.
Optimisme peningkatan produksi juga terjadi karena perusahaan ini melakukan intensifikasi tanaman teh melalui pemupukan akar, pengolahan tanah dan penambahan bahan organik, termasuk pengendalian hama penyakit.
Hingga semester I-2012 teh yang dihasilkan PTPN VIII mencapai 20.569 ton. Produksi sebanyak itu didapatkan pada kuartal I sebanyak 10.860 ton dan kuartal II-2012 sebanyak 9.709 ton. Selain teh hijau, perusahaan ini juga mengembangkan jenis teh hitam orthodox dan CTC.
Daun teh merupakan komoditas unggulan PTPN VIII, selain karet, sawit, kakao dan kina. Saat ini PTPN VIII mengelola areal kebun teh seluas 114.000 hektare (ha) di tujuh perkebunan di wilayah Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, Bandung, Subang dan Garut.
Dari total produksi teh PTPN VIII, sebanyak 75%-80% ditujukan untuk ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor antara lain Timur Tengah, Asia, Eropa dan Amerika Serikat (AS). "Sebanyak 30% pasar penjualannya ke Asia dan Timur Tengah," kata Gunara.
Selain pasar ekspor, teh PTPN VIII juga dilelang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan teh dalam negeri. Salah satu perusahaan teh domestik yang menjadi pelanggan PTPN VIII adalah Sari Wangi.
Atik Darmadi, Sekretaris Eksekutif Asosiasi teh Indonesia (ATI) mengatakan, produksi teh di awal tahun memang lebih rendah dibanding akhir tahun. "Musim penghujan dan angin berpengaruh pada seluruh kinerja tanaman teh," katanya.
Berdasarkan data ATI, produksi teh nasional tahun lalu mencapai 124.000 ton. Tahun ini, Atik optimistis produksi teh meningkat 5%-10% menjadi sebesar 136.400 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News