Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penjualan benih sawit tahun ini diproyeksikan akan mengalami stagnasi. Berdasarkan perhitungan Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI) penjualan benih sawit tahun 2014 ini hanya sekitar 120 juta butir kecambah, atau sama seperti tahun lalu.
Tony Liwang, Sekretaris Jenderal FKPBSI mengatakan, minimnya ekspansi pembukaan lahan tertanam baru atau replanting dari perusahaan perkebunan sawit menjadi faktor tidak dapat melonjaknya penjualan benih sawit tersebut. "Saya tidak yakin ada kenaikan lagi (penjualan benih)," kata Tony, Rabu (5/2).
Bila dibandingkan dengan tahun 2012, penjualan benih sawit dari produsen lokal pada tahun lalu mengalami penurunan sebesar 14,2%. Asal tahu saja, sepanjang tahun 2012 penjualan benih sawit mencapai sekitar 140 juta butir kecambah.
Untuk melakukan penanaman pohon sawit, setidaknya dibutuhkan benih sebanyak 200 butir kecambah setiap hektare-nya (ha). Walhasil bila tahun ini penjualan benih sawit domestik diperkirakan sekitar 120 juta butir kecambah, maka luas areal penambahan lahan tertanam baru diprediksi hanya mencapai 600.000 ha.
Selama ini terdapat 10 produsen benih sawit dalam negeri yakni, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, Socfindo, London Sumatera (Lonsum), Bina sawit Makmur (Sampoerna Agro, Dami Mas (Sinar Mas Agro Resources and Technology), Tunggal Yunus Estate (Asian Agri Group), Tania Selatan (Wilmar International), Bakti Tani Nusantara, Sarana Inti Pratama (Salim Grup) dan Sasaran Eksan Mekarsari (Mekarsari).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News