Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman mengantisipasi datangnya momentum bulan Ramadan dan Lebaran Idulfitri.
Wings Group Indonesia misalnya, perusahaan tersebut meluncurkan varian produk makanan dan minuman terbaru di masa Ramadan kali ini, yakni Floridina Coco dan Mie Sedaap Cup Ayam Jerit.
Marketing Manager Food at Wings Group Indonesia Katria Arintya Anindyantari menjelaskan, Floridina Coco tampil sebagai minuman segar siap minum dengan rasa kelapa jeruk dan memiliki sensasi bulir dan coco bitz. Adapun Mie Sedaap Cup Ayam Jerit merupakan varian baru Mie Sedaap Cup yang memiliki kuah pedas kaldu ayam, mie yang kenyal, serta ditambah ekstra topping rawit.
Baca Juga: Perbaiki kinerja, Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) diversifikasi produk
Katria tidak menyebut secara gamblang angka potensi penjualan makanan dan minuman Wings Group saat Ramadan. Namun, ia meyakini bahwa akan terjadi peningkatan stok pada produk seperti itu lantaran tingkat konsumsinya di kalangan masyarakat ikut mengalami kenaikan.
Produk seperti Floridina dan Mie Sedaap pun menjadi tumpuan bagi Wings Group dalam menggapai cuan di masa Ramadan sekaligus Lebaran nanti.
Khusus Mie Sedaap, Wings Group memiliki sejumlah varian yang sudah lebih dulu muncul. Ambil contoh, Mie Sedaap Goreng yang memiliki formulasi baru berupa mie yang lebih kenyal dan bawang goreng lebih gurih serta Mie Sedaap Soto dengan koya gurih dan jeruk nipis.
“Sebagai tambahan, saat ini varian Mie Sedaap Soto merupakan produk nomor satu pada segmen soup di Indonesia,” klaim Katria, Selasa (13/4).
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga meluncurkan beberapa kemasan produk bersifat “festive product” yang hanya dijual dalam momen-momen tertentu, termasuk Ramadan dan Lebaran Idulfitri.
Baca Juga: Targetkan pertumbuhan kinerja, begini strategi Sumber Alfaria (AMRT) di tahun ini
“Kami juga memastikan bahwa distribusi produk Mayora sampai ke level retailers, sehingga produk-produk kami mudah ditemukan dan dapat dinikmati oleh masyarakat,” ungkap Sekretaris Perusahaan MYOR Yuni Gunawan, Selasa (13/4).
Di Ramadan tahun ini, MYOR telah meluncurkan varian baru berupa biskuit Roma Kelapa Cream Cokelat, Roma Sandwich, Kopi Gilus Mix varian rasa nangka, serta Tora Flavacino Orange dengan rasa jeruk segar.
Meski tidak menyebut target secara rinci, manajemen MYOR optimistis bahwa momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu sekalipun sama-sama masih dalam suasana masa pandemi Covid-19.
Sementara itu, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) memilih fokus untuk meningkatkan penetrasi produk makanan dan minuman yang bersifat musiman (seasonal) dalam menyambut bulan Ramadan tahun 2021.
Direktur Garudafood Putra Putri Jaya Paulus Tedjosutikno mengatakan, sejak awal tahun ini, GOOD telah menyiapkan produk seasonal untuk menyambut momen Ramadan dan Lebaran Idulfitri. Misalnya, produk dalam kemasan toples seperti Gery Butter Cookies dan Gery Egg Roll serta produk kemasan kaleng seperti Chocolatos Dark Premium Edition, Chocolatos Gold Edition, Chocolatos Hollanda Wafer, Gery Hollanda Butter Cookies, dan Gery Wafer Roll dan Ekstrudat.
“Namun demikian, di Ramadan kali ini, Garudafood tidak menambah kapasitas produksi dan tidak menargetkan pertumbuhan penjualan, sehingga pertumbuhan setidaknya akan sama dibandingkan tahun lalu,” papar dia, hari ini.
Manajemem GOOD memiliki berbagai cara untuk memaksimalkan penjualan produk saat Ramadan dan Idulfitri di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya melalui toko resmi dengan memanfaatkan fitur official store di beberapa platform e-commerce.
Baca Juga: Ramadan, penjualan emiten retail bisa tumbuh hingga 50%
GOOD juga memanfaatkan diversifikasi produk yang terdiri dari 7 merek utama, yakni Garuda, Gery, Chocolatos, Leo, Clevo, Prochiz, dan Top Chiz. Produk-produk ini dipercaya dapat memberikan nilai tambah tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya saat menyambut Ramadan sekaligus Hari Raya Idulfitri.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman memperkirakan, pertumbuhan penjualan makanan dan minuman di periode Ramadan dan Lebaran Idulfitri tahun ini belum bisa mencapai level yang optimal seperti ketika tidak ada pandemi Covid-19 di Indonesia.
Hal tersebut cukup dipengaruhi oleh larangan mudik ke kampung halaman oleh pemerintah yang diumumkan belum lama ini, sehingga berpotensi mengurangi permintaan produk makanan-minuman saat menyambut hari raya Lebaran.
Lantas, Gapmmi memperkirakan pertumbuhan rata-rata penjualan makanan-minuman saat Ramadan tahun ini hanya di kisaran 10% bila dibandingkan bulan sebelumnya. Proyeksi tersebut sebenarnya masih lebih baik ketimbang kondisi di tahun lalu tatkala penjualan makanan-minuman cenderung stagnan dan bahkan mengalami penurunan.
Namun, tetap saja angka tersebut masih di bawah rata-rata penjualan makanan-minuman saat Ramadan di tahun-tahun tanpa adanya pandemi.
“Awal tahun sebenarnya sudah ada indikasi positif karena permintaan produk meningkat, bahkan di Januari lalu sudah banyak pelanggan yang minta dikirimkan stok. Namun, mulai Maret kemarin permintaan sedikit datar akibat antisipasi larangan mudik,” pungkas Adhi.
Selanjutnya: Garudafood (GOOD) andalkan produk musiman saat memasuki bulan Ramadan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News