Reporter: Nurfahmi Budi Prasetyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) mendatangkan berkah bagi PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Perusahaan yang terkenal sebagai produsen pesawat ini resmi menjadi produsen alat konversi untuk mendukung program pemerintah.
Untuk memuluskan pembuatan alat konversi itu, PT DI akan menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2012 senilai Rp 90 miliar. Capex itu akan digunakan untuk investasi mesin dan ongkos produksi. “Anggaran yang ada itu sudah cukup,” kata Eka Wahyono, Koordinator Lapangan PTDI di Jakarta, Jumat (13/1).
Adapun sumber pendanaan itu diperoleh dari pinjaman pemerintah melewati Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Eka bilang, dengan modal awal itu, pihaknya bisa membuat alat konversi ke BBG sebanyak 6.000 unit sampai 7.500 unit per tahun. Alat konversi itu nantinya memiliki kandungan dalam negeri sebesar 45%-50%.
Namun, Eka memastikan, PTDI baru akan merealisasi produksi alat konversi jika sudah ada jaminan pasar dari pemerintah maupuan dari pelaku usaha. Jika pesanan berjalan lancar, PTDI berkomitmen meningkatkan produksi alat konversi hingga 300.000 unit per tahun dengan tingkat TKDN sebesar 70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News