kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produsen sepeda masih optimistis kejar pertumbuhan penjualan tahun ini


Minggu, 07 Februari 2021 / 22:41 WIB
Produsen sepeda masih optimistis kejar pertumbuhan penjualan tahun ini
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan kerangka sepeda di pabrik sepeda PT Insera Sena di Desa Wadungasih, Bunduran, Sidoarjo,


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan sepeda pada tahun ini diperkirakan tidak sekencang tahun kemarin. Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) memproyeksi, permintaan sepeda berpotensi turun sekitar 5%-8%.

Sebagai gambaran, menurut catatan AIPI, total permintaan sepeda di pasar domestik mencapai kurang lebih 8 juta unit di tahun 2020. Sekitar 3 juta - 3,5 juta unit di antaranya dipenuhi oleh sepeda hasil produksi dalam negeri, sedangkan sisanya dipasok oleh sepeda impor.

Ketua Umum Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) Rudiyono mengatakan, euforia masyarakat untuk bersepeda kemungkinan mengalami penurunan setelah sebelumnya sempat memuncak ketika pandemi Covid-19 mulai mewabah di paruh pertama tahun 2020 lalu.

“Kelihatannya (permintaan) tahun ini kalau bisa sama (dengan tahun lalu) sudah bagus, tapi kemungkinan turun sedikit,” ujar Rudiyono kepada Kontan.co.id, Minggu (7/2).

Fenomena pasar yang melesu sudah mulai dirasakan oleh PT Roda Maju Bahagia (RMB), perusahaan sepeda yang memproduksi sepeda merek Element Bike, Police Bike, Camp, Ion, dan Capriolo.

Baca Juga: Harga terbaru sepeda balap Pacific Whizz lumayan tinggi yuk tengok harganya

Chief Executive Officer RMB, Hendra mengatakan, permintaan sepeda cenderung mengalami penurunan sejak bulan November 2020 lalu.

Dugaan Hendra, penurunan tersebut dipicu oleh sejumlah alasan, mulai dari penurunan daya beli masyarakat, kesibukan masyarakat yang kembali meningkat di era new normal, peningkatan kasus Covid-19, faktor cuaca (musim hujan), hingga antusiasme masyarakat yang diduga mulai jenuh bersepeda.

"Orang Indonesia cepat bosan," kata Hendra kepada kepada Kontan.co.id, Sabtu (6/2).

Melihat kondisi yang ada, Hendra menilai bahwa permintaan sepeda di sepanjang tahun 2021 bisa saja mengalami penurunan dibanding tahun 2020. Meski begitu, RMB masih optimistis dalam mencanangkan target penjualan tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×