kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Program Bagi-Bagi Rice Cooker Akan Ditambah Jadi 700.000 Rumah Tangga Sampai 2025


Kamis, 18 Januari 2024 / 15:51 WIB
Program Bagi-Bagi Rice Cooker Akan Ditambah Jadi 700.000 Rumah Tangga Sampai 2025
ILUSTRASI. Petugas PT Pos Indonesia menyalurkan Alat Memasak Listrik (AML) kepada keluarga penerima manfaat di Jakarta, Senin (8/1). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/01/2024


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah berencana menambah program bagi-bagi alat memasak listrik (AML) berupa rice cooker karena diklaim dapat meningkatkan konsumsi listrik per kapita dan mengurangi impor LPG.  

Sebelumnya berdasarkan peta jalan transisi energi Dewan Energi Nasional (DEN), program rice cooker ditargetkan untuk 700.000 rumah tangga. Adapun Kementerian ESDM menargetkan pembagian mesin penanak nasi ini ke 500.000 rumah tangga yang akan rampung pada Januari 2024. 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu tidak menampik program bagi-bagi alat memasak listrik ini akan di tambah seiring melihat manfaatnya yang besar. 

“Mudah-mudahan (ditambah) harapannya begitu. Namun kalau tahun ini di APBN Kita memang belum ada. Tetapi kami mendorong DPR supaya anggaran AML diupayakan karena manfaatnya lumayan,” ujarnya ditemui seusai Konferensi Pers di Gedung Ditjen Ketenagalistrikan, Kamis (18/1). 

Baca Juga: Kementerian ESDM Tepis Kabar Bagi-bagi Kompor Listrik Dilanjutkan

Dia memaparkan, program bagi-bagi rice cooker ini diklaim dapat mengurangi impor LPG sehingga meringankan keuangan negara. Kemudian seiring meningkatkan konsumsi listrik, pendapatan PLN dapat bertambah. 

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menyatakan, program bagi-bagi rice cooker paling bisa diimplementasikan karena harganya lebih murah dibandingkan program yang diusulkan sebelumnya yakni bagi-bagi kompor induksi. 

“Kalau bisa berjalan dengan membagikan ke seluruh masyarakat miskin sebanyak 31,5 juta, satu kali subsidi LPG bisa selesai,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung DEN, Rabu (17/1). 

Djoko menyatakan, pembagian rice cooker untuk 500.000 rumah tangga akan selesai di tahun ini, targetnya pemerintah akan menambah jumlahnya menjadi  700.000 rumah tangga di 2025. 

“Untuk 700.000 RT kita bisa cukup optimistis,” tegasnya. 

Seperti diketahui, program bagi-bagi rice cooker menyasar target yang spesifik, yaitu rumah tangga pelanggan PLN atau PLN Batam berdaya 450 VA s.d. 1.300 VA yang tidak memiliki AML dan berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala.

Baca Juga: Program Bagi-Bagi Rice Cooker Sudah Tersalur 68,5%

Itulah sebabnya, data penerimanya perlu diverifikasi terlebih dahulu.

Berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM, Program Penyediaan AML sebanyak 500.000 unit pada tahun 2023 di seluruh Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20MW.

Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3 kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×