kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Progres smelter Freeport lambat


Rabu, 07 Februari 2018 / 06:30 WIB
Progres smelter Freeport lambat


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) PT Freeport Indonesia sampai awal tahun 2018 ini masih lambat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat progres pembangunan smelter baru mencapai 2,4%.

Meskipun progresnya lelet, pemerintah tetap memberikan sinyal, akan menyetujui kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang berakhir pada 17 Februari 2018 ini.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Bambang Susigit mengatakan, sampai saat ini pihak Freeport Indonesia belum mengajukan rekomendasi ekspor konsentratnya.

Alasannya, masih melakukan verifikasi pembangunan smelter oleh verifikator independent. "Katanya besok (hari ini) baru diajukan rekomendasi ekspor," ungkapnya di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (6/2).

Sebelumnya Freeport Indonesia sudah mengajukan rekomendasi ekspor. Namun, pihak Kementerian ESDM mengembalikan proposal rekomendasi itu karena tidak sesuai dengan ketentuan.

Ketentuan yang dimaksud adalah sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 1051 K/30/MEM/2017 tentang Standar Operasional Prosedur dan Pedoman Evaluasi Pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor Mineral Logam.

Bambang mengatakan, hasil verifikator independen untuk kemajuan smelter Freeport Indonesia yang sedianya akan dibangun di Gresik, Jawa Timur itu memiliki kapasitas 2,2 juta ton itu. Dan prosesnya ternyata masih amat lambat dan mini.

Padahal selama ini, Freeport Indonesia mengklaim, progres pembangunan smelter mencapai 15%. Dengan memasukkan jaminan lahan di Gresik sebesar US$ 115 juta. "Itu kami tidak mau (dihitung). Yang sekarang benar-benar yang fisik, rencana pembangunan awal, duit yang keluar berapa," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×