kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Project expose Pertamina diikuti 95 perusahaan


Selasa, 28 Februari 2017 / 22:05 WIB
Project expose Pertamina diikuti 95 perusahaan


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menggelar project expose Grass Root Refinery (GRR) Bontang pada Selasa (28/2). Project expose itu pun diikuti 95 calon mitra yang terdiri perusahaan internasional hingga perusahaan lokal.

Beberapa perusahaan tersebut di antaranya Rosneft, Aramco, PTT, Marubeni, Mitsui, hingga Ernest&Young. Perusahaan lokal yang mengikuti project expose tersebut, Humpus, PT PP, PT Bakrie Corps, PT Wijaya Karya, hingga Tri Wahana.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi mengatakan, perusahaan apapun berpotensi menjadi kitra Pertamina di proyek GRR Bontang."Termasuk tadi ada signal memberi kesempatan investor dalam negeri,"kata Hardadi pada Selasa (28/2).

Selain itu, Pertamina juga membuka peluang bagi perusahaan yang telah menjadi mitra Pertamina yaitu Rosneft dan Saudi Aramco. Biarpun begitu, Senior Vice President Business Development Refining Directorate Pertamina Iriawan Yulianto bilang, belum ada pembicaraan khsuus terkait calon mitra di Bontang.

"Kalau sudah berikan respon dari yang kami kirim tentu ada klarifikasi dan informasi," kata Iriawan.

Perusahaan calon mitra diminta untuk mengumpulkan Request for Information pada 2 April 2017. Hardadi mengatakan Pertamina menargetkan untuk memperoleh mitra strategis tersebut pada 28 April 2017.

Segera setelah terpilih, Pertamina bersama mitra strategis akan memulai proses Bankable Feasibility Study (BFS) yang ditargetkan selesai pada awal tahun 2018. Sekaligus menuntaskan pembentukan konsorsium dan akan ditetapkan Preliminary-Investment Decision 1 yang menggambarkan perkiraan awal investasi proyek GRR Bontang.

GRR Bontang ditargetkan mampu mengolah minyak mentah sekitar 300.000 barel per hari dengan kapasitas produk gasoline minimal 60.000 barel per hari dan diesel minimal 124.000 barel per hari. Hasil produksi memiliki spesifikasi minimal Euro IV dengan mengutamakan pasar dalam negeri.

Pada tahap awal, Pertamina akan masuk dengan minimal kepemilikan sekitar 5% hingga 25 % dan selanjutnya mempunyai hak atau pilihan untuk meningkatkan kepemilikan dalam periode yang akan disepakati kemudian. Perkiraan awal nilai investasi sekitar US$10 miliar-US$12 miliar dengan mempertimbangkan proyek GRR Bontang tidak dimulai dari titik nol karena beberapa infrastruktur pendukung dan juga lahan telah tersedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×