Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Melemahnya nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini menjadi batu sandungan bagi PT Alam Sutera Tbk. Laba bersih perusahaan properti tersebut pada kuartal III mengempis 82,49% menjadi Rp 155,8 miliar.
Rugi selisih kurs bersih Alam Sutera pada kuartal III-2015 tercatat Rp 791,32 miliar. Catatan kerugian nilai tukar itu melonjak 14 kali lebih dibandingkan dengan rugi selisih kurs pada kuartal III-2014 yakni Rp 54,66 miliar.
Corporate Finance and Investor Relations Division Head PT Alam Sutera Realty Tbk, Vincent TW Sjahbana, menjelaskan, asal muasal kerugian kurs adalah utang obligasi dalam denominasi dollar Amerika Serikat (AS). Sementara patokan nilai tukar mereka per 30 September 2015 mencapai Rp 14.657.
Namun sebelum laba bersih atau bottom line Alam Sutera terpapar, kinerja perusahaan ini sudah menyusut dariĀ pendapatan atau top line. Pendapatan perusahaan ini di kuartal III-2015 tercatat Rp 2,17 triliun. Catatan pendapatan tersebut turun 23,05% dibandingkan dengan kuartal III-2014 yakni Rp 2,82 triliun.
Dari empat sumber pendapatan, dua sumber pendapatan turun dan dua pendapatan lain tumbuh. Pendapatan yang turun yakni real estate yang tercatat Rp 1,90 triliun atau turun 26,64% dari periode yang sama sebelumnya. Ada pula, pendapatan lain yang turun 63,07%.
Sementara pendapatan yang tumbuh yakni jasa hospitaliti dan prasarana naik 20,08% menjadi Rp 225,83 miliar pada kuartal III-2015. Lantas, pendapatan pariwisata naik 8,67% menjadi Rp 41,47 miliar pada kuartal III-2015.
Meskipun kinerja sembilan bulan pertama tak membanggakan, Alam Sutera masih memiliki secercah harapan. Perusahaan berkode saham ASRI di Bursa Efek Indonesia tersebut optimistis nilai tukar rupiah bakal membaik pada kuartal IV-2015 ini.
Penguatan nilai rupiah tersebut bisa menjadi katalis positif bagi Alam Sutera. "Perlu diingat bahwa nilai tukar rupiah per 30 Oktober akan menguat menjadi Rp 13.639 per dollar, ini akan mengurangi kerugian nilai kurs secara signifikan," ujar Vincent.
Berbekal penguatan rupiah tadi, Alam Sutera berharap hingga akhir tahun nanti bisa menjaga kinerja agar tak melorot. Pasalnya, mereka masih berharap mampu mencatatkan pendapatan paling tidak sama dengan capaian mereka pada tahun 2014 lalu, yakni Rp 3,63 triliun.
Jika disandingkan dengan capaian kinerja Alam Sutera per kuartal III-2015 sebesar Rp 2,17 triliun tadi, Alam Sutare sepertinya harus bekerja ekstra keras. Pasalnya, realisasi pendapatan mereka baru setara dengan target pendapatan 59,78%. Mereka masih harus memenuhi target pendapatan Rp 1,46 triliun lagi, sepanjang tiga bulan terakhir pada tahun ini.
Sementara, target marketing sales alias pendapatan pra penjualan Alam Sutera hingga akhir tahun 2015 yakni Rp 4,5 triliun. Mereka hanya akan mengandalkan proyek yang sudah ada. "Kami tetap percaya diri dapat mencapai target karena kami memiliki pipe line yang cukup kuat," ujar Vincent.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News