kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proses pemulangan Haji Indonesia dihantui keterlambatan


Rabu, 25 Agustus 2010 / 00:08 WIB
Proses pemulangan Haji Indonesia dihantui keterlambatan


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Jemaah haji Indonesia belum juga berangkat ke tanah suci, namun Pemerintah sudah khawatir bakal terjadi keterlambatan pemulangan mereka ke Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti S Gumay menjelaskan kemungkinan keterlambatan itu disebabkan belum diberikannya pintu masuk khusus ke pesawat (dedicated boarding gate) oleh otoritas penerbangan Arab Saudi kepada Garuda Indonesia. Baik di Bandara King Abdul Aziz Jeddah maupun di Bandara Ahmad bin Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.

"Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Agama sudah meminta pihak Arab Saudi untuk memberikan dedicated boarding gate itu. Meskipun mereka sudah berjanji, namun sampai tahun ini belum diberikan," kata Herry, Selasa (24/8).

Menurut Herry, Indonesia seharusnya mendapat privilege atas pintu masuk khusus itu sebagai negara yang paling banyak mengirimkan jemaahnya ke tanah suci. Meskipun diakuinya sangat sulit bagi pihak Arab Saudi untuk memenuhi permintaan itu. Mengingat slot time di dua bandara tadi sangat padat
saat musim haji. Sampai sekarang juga tidak ada satu pun maskapai selain milik Pemerintah Arab Saudi yang memiliki pintu khusus.

Sementara, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Slamet Riyanto menyebut total jemaah Indonesia yang dijadwalkan berangkat ke tanah suci tahun ini mencapai 211.000 orang. Di mana sebanyak 116.789 jemaah diangkut Garuda Indonesia, sedangkan sisanya diberikan kepada Saudi Arabia Airlines.

"Tahun lalu on time performance Garuda saat pemberangkatan sangat baik, bisa mencapai 90%. Tapi waktu pemulangan bisa menurun drastis. Kami berharap Garuda bisa memperbaiki hal ini," harap Slamet.

Direktur Operasi Garuda Indonesia Ari Sapari sendiri mengaku tidak bisa berbuat banyak jika keterlambatan disebabkan oleh faktor eksternal seperti itu. Apalagi kalau gate yang seharusnya diisi jemaah Indonesia diisi oleh rombongan jemaah lain. Atau jika jemaah harus berpindah gate secara cepat untuk menyesuaikan lokasi parkir pesawat.

"Jadi sebelum ada dedicated gate, delay pasti akan terjadi. Tetapi kami akan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menguranginya. Setidaknya kami akan mengupayakan delay tidak lebih dari 15 menit,"
pungkas Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×