kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Prospek cerah pembiayaan rumah murah di tahun 2016


Kamis, 09 Juli 2015 / 20:56 WIB
Prospek cerah pembiayaan rumah murah di tahun 2016


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) melihat prospek cerah untuk pembiayaan rumah di tahun 2016. Maurin Sitorus, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kemen PU-Pera mengatakan, pembiayaan rumah akan lebih bagus karena program sejuta rumah masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pasalnya, pemerintah melalui Kemen PU-Pera sudah mengajukan pagu indikatif untuk pembiayaan perumahan tahun 2016 ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). “Pagu Indikatif yang kita ajukan ke Kemenkeu adalah sebesar Rp 9,3 triliun untuk KPR FLPP, sementara untuk subsidi selisih suku bunga sebesar 900 miliar,” katanya, Kamis (9/7).

Skim kredit pemilikan rumah (KPR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan skim subsidi selisih bunga (SSB) rencananya akan diterapkan oleh Kemen PU-Pera tahun 2016. Mekanismenya adalah, pemerintah akan menerapkan terlebih dahulu skim KPR FLPP untuk rentang waktu dari bulan Januari tahun 2016 atau sampai dana untuk skim KPR FLPP habis.

Selanjutnya, apabila KPR FLPP tahun 2016 telah habis, Kemen PU-Pera akan memberlakukan skim subsidi selisih suku bunga. “Hal ini sama dengan konsep pembiayaan yang akan dijalankan di tahun 2015 ini,” tambahnya.

Lanjutnya, dari alokasi anggaran sebesar Rp 9,3 Triliun melalui skim KPR FLPP dapat membangun perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar 100.000 unit. Sedangkan, terkait skim SSB, dananya 100% disiapkan oleh perbankan, pemerintah nanti yang akan membayar selisih suku bunganya, yaitu selisih suku bunga KPR FLPP dan suku bunga komersil.

“Pemberlakuan skim subsidi selisih bunga ini tidak akan merugikan perbankan. Keuntungan Bank akan tetap dan masyarakat berpenghasilan rendah atau debitur tetap membayar suku bunga sebesar lima persen”, kata Maurin.

Saat ini, realisasi KPR  FLPP di tahun 2015, dari bulan Januari – Mei mencapai sebesar 28.740 unit dan mulai bulan Agustus sampai Desember 2015, pemerintah akan memberlakukan skim SSB yang diperkirakan dapat menyerap sekitar 55.000 unit rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×