kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek menjanjikan, Total Bangun Persada (TOTL) bidik kontrak baru Rp 1,5 triliun


Rabu, 05 Mei 2021 / 17:10 WIB
Prospek menjanjikan, Total Bangun Persada (TOTL) bidik kontrak baru Rp 1,5 triliun
ILUSTRASI. Proyek?perusahaan konstruksi atau kontraktor PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) di Jakarta/ KONTAN/Daniel Prabowo/24/08/2016


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menilai prospek bisnisnya di tahun ini terlihat lebih menjanjikan ketimbang di tahun 2020. Hal itu lantaran beberapa developer dari proyek-proyek yang tengah diikuti TOTL, diantaranya sudah mulai berani untuk menunjuk pelaksana dari pembangunan proyek-proyek tersebut. 

"Saat ini kita sedang menghitung dan mengikuti proyek tender dengan total nilai lebih kurang Rp 6,5 triliun," ungkap Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Mahmilan Sugiyo kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5). 

Meskipun begitu, TOTL mengaku akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam memilih kontrak baru yang akan diambil di tahun ini. Dia berujar, sejumlah upaya dalam menentukan dan menjalankan proyek pun dilakukan oleh TOTL, seperti memperhitungkan segala risiko yang ada serta mempelajari kondisi dengan memanfaatkan banyak sumber informasi yang telah tersedia. 

Baca Juga: Pendapatan naik 35%, kerugian Jababeka (KIJA) menciut selama kuartal pertama 2021

"Untuk tahun ini tantangannya adalah menjalankan usaha dengan kehati-hatian dengan selalu menjaga arus kas perusahaan," sambung Sugiyo. 

Melihat peluang bisnis yang cukup menjanjikan di tahun ini, TOTL pun berani membidik target kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun di sepanjang tahun 2021. Dan hingga Mei 2021, TOTL telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 89 miliar. Perolehan tersebut setara 5,9% dari dari target kontrak baru yang dibidik oleh TOTL di tahun ini. 

Dia menambahkan, kontrak baru tersebut terdiri dari 4 proyek berupa bangunan gedung hotel dan perkantoran. Namun demikian, Sugiyo belum bisa memerinci lebih jauh terkait progres dari keempat proyek barunya tersebut.  "Yang gedung perkantoran masih pekerjaan perencanaan, kebetulan kontraknya rancang bangun dan yang bangunan hotel masih tahap struktur," sambungnya. 

Sugiyo bilang, perolehan kontrak baru di Kuartal I tahun ini, nilainya lebih tinggi dibanding dengan realisasi kontrak baru di periode yang sama tahun lalu. Di mana, pada Kuartal I-2020 silam, TOTL membukukan kontrak baru senilai Rp 56,68 miliar. Sementara di sepanjang tahun 2020, TOTL membukukan kontrak baru sebesar Rp 837 miliar. 

Baca Juga: Simak jadwal pembagian dividen AKR Corporindo (AKRA)

"Tahun ini sepertinya cukup  menjanjikan walaupun tidak mudah, terutama terkait dampak langsung maupun tidak langsung dari adanya pandemi Covid-19," jelas Sugiyo. 

Namun demikian, meskipun nilai kontrak baru mencatatkan perolehan yang lebih tinggi, pendapatan usaha TOTL di kuartal I 2021 tercatat menurun dibanding realisasi di kuartal yang sama tahun sebelumnya. "Sedangkan untuk pendapatan memang mengalami penurunan seperti terlihat dalam laporan Keuangan kami," tambahnya. 

Sebagai gambaran, pada Kuartal pertama 2021, TOTL tercatat membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 459,32 miliar. Angka itu menyusut 36,70% dari perolehan di periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 725,74 miliar. 

Selain empat proyek baru yang didapatkannya di tahun ini. Ada beberapa proyek lain yang juga tengah berjalan proses pengerjaannya hingga saat ini. Dikatakan Sugiyo, proyek yang tengah berjalan tersebut sebagian besar berupa bangunan tinggi, antara lain bangunan apartemen, sekolah, shopping center, dan perkantoran. 

Baca Juga: Optimistis prospek positif, ini cara Aneka Tambang (ANTM) pacu kinerja bisnis nikel

"Beberapa proyek yang dibangun masih tahap struktur dan ada yang sudah tahap finishing," sebut Sugiyo.

Di tahun ini, TOTL menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 miliar. Dana yang berasal dari kas internal perusahaan tersebut, rencananya bakal digunakan untuk sejumlah keperluan operasional, seperti pembelian peralatan proyek dan juga pengembangan software IT.

Adapun di tahun 2020, TOTL membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,29 triliun, sementara untuk laba bersih tercatat sebesar Rp 105,59 miliar. 

Selanjutnya: Kuartal pertama 2021, penjualan Semen Indonesia (SMGR) capai 9,69 juta ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×