kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek kabel laut Telkom tuntas kuartal III


Kamis, 16 April 2015 / 11:10 WIB
Proyek kabel laut Telkom tuntas kuartal III
ILUSTRASI. IFG Labuan Bajo Marathon, Ikon Baru Agenda Olahraga Atletik di Tanah Air.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harapan Indonesia memiliki sambungan kabel internet dari Sabang sampai Merauke kian menjadi kenyataan. Perusahaan telekomunikasi plat merah, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) siap menghidupkan jaringan kabel fiber optik (fo) bawah laut berlabel Maluku Papua Cable System (MPCS) pada kuartal ketiga tahun ini.

Panjang kabel laut ini mencapai 8.000 kilometer (km). "Saat ini sudah selesai dibangun sepanjang 5.500 km. Target, September 2015 ini semuanya sudah selesai dibangun dan siap on," kata Arif Prabowo, Vice President Corporate Communications PT Telkom kepada KONTAN, Rabu (15/4).

Arif menjelaskan, rute yang sudah selesai dan menyala (on) adalah Kendari - Ambon - Fak Fak - Manado - Sorong - Manokwari - Biak - Jayapura. Artinya,  penduduk di wilayah tersebut sudah bisa menerima akses internet yang lebih stabil dan lebih cepat karena menggunakan teknologi kabel fiber optik.

Hal ini terungkap dari kenaikan trafik akses data saat jaringan ini dibuka ke publik belum lama berselang. Sayang, Arif tidak memerinci kenaikan trafik tersebut.

Yang jelas, Telkom tidak sendirian dalam mengerjakan proyek ini. Perusahaan ini bersinergi dengan anak usaha, PT Telkomsel. Jadi, Telkom memperkuat jaringan seluler Telkomsel yang sudah ada di wilayah tersebut dengan kabel berkecepatan tinggi (backbone), yakni kabel optik milik Telkom.

Secara bertahap, akses data pelanggan Telkomsel dari menara base transciever station (BTS) atau satelit bakal dialihkan ke kabel optik ini. Arif mengklaim, pasca jaringan kabel optik ini dibuka, trafik data pelanggan Telkomsel langsung melejit hingga tiga kali lipat. "Penyelesaian proyek ini sesuai dengan target kami. Telkom telah memiliki rencana kerja untuk menyelesaikan proyek ini pada 2015," ucap dia.

Berdasar catatan KONTAN, proyek ini masuk dalam proyek besar Telkom yang bernama Indonesia Digital Network (IDN). Rencana kerja proyek ini sendiri sudah mulai pada 2013. Saat itu disebutkan bahwa investasi yang diperlukan mencapai Rp 1,7 triliun.

Kabel laut ke Amerika

Selain menyelesaikan pembangunan proyek MPCS, Telkom juga sedang membangun proyek kabel laut pertama yang langsung menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat. Proyek ini akan menjadikan Indonesia sebagai hub global. "Kami menargetkan untuk pembangunan kabel laut Manado ke Eropa Barat bisa selesai pada 2016. Sementara, untuk yang ke Amerika Serikat bisa selesai awal 2017," papar Arif.

Ini merupakan proyek konsorsium bernama SEA-US. Konsorsium ini dipimpin PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.

Nilai investasi proyek ini mencapai US$250 juta. Telkom memegang saham 28,5% dari nilai total investasi ini. Adapun, sebagai vendor terpilih yang bakal membangun jaringan kabel laut tersebut, NEC Corporation dan NEC Corporation of America.

Pasca hub global ini dibuka, Telkom bisa memilih apakah masuk ke jaringan global lewat global hub Singapura atau lewat jaringan yang dibikin sendiri, Manado - Amerika.

Yang pasti, Telkom bakal melihat kebutuhan internal terlebih dahulu. Apabila kebutuhan memakai kabel optik sudah terpenuhi, perusahaan ini tidak memerlukan hub Singapura. Tapi bila berlebih,  Telkom bisa memanfaatkan kedua jaringan kabel optik secara bersamaan.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×