Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) yang digagas pemerintah masih berjalan. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi memastikan, PLN akan terus berupaya melakukan penyelesaian target proyek 35 gigawatt (GW).
“PLN akan terus berupaya melakukan penyelesaian target proyek 35 GW dan diharapkan dapat selesai sesuai target, yakni antara tahun 2026 - 2028,” kata Agung kepada Kontan.co.id pekan lalu.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan, sebanyak 10.469 MW dari target 35 GW sudah memasuki tahapan commercial operation date (COD) pada Agustus 2021 lalu.
Perincian sisanya, sebanyak 17.685 MW sudah memasuki fase konstruksi, 6.063 MW fase PPA (Power Purchase Agreement), 839 MW fase pengadaan dan 724 MW fase perencanaan per Agustus 2021 lalu.
Saat ini, beberapa proyek pembangit dari megaproyek 35.000 MW sudah hampir rampung. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 misalnya, sudah memasuki tahap commissioning dari tahun lalu.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Berkomitmen Memasok Batubara untuk PLTU Milik PLN
Sebagai salah satu proyek strategis nasional, pembangunan PLTGU berkapasitas 1.760 MW ini dikerjakan oleh PT Jawa Satu Power (JSP). JSP sendiri merupakan perusahaan konsorsium PPI, Marubeni, dan Sojitz dengan kepemilikan saham oleh PT Pertamina Power Indonesia (PPI), 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%.
Sekretaris Perusahaan JSP, Rangga Irzad Harnindya mengatakan, konstruksi proyek PLTGU Jawa 1 sudah mencapai di atas 95% dari Desember 2021 lalu. Di sisi lain, tahapan commissioning juga sudah dimulai sejak tahun lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.
“Untuk COD rencananya akan di Juli tahun ini,” kata Rangga kepada Kontan.co.id, Jumat (7/1).
Contoh proyek 35.000 MW lainnya yang juga sudah mulai mendekati tahap akhir ialah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang yang dikelola oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). BPS sendiri merupakan perusahaan konsorsium yang dimiliki oleh PT Adaro Power bersama Electric Power Development Co. Ltd. (J-Power) dan Itochu Corporation.
Per akhir September 2021 lalu, pembangkit listrik berkapasitas 2x1,000 MW itu telah mencapai progres konstruksi 95,8%.
“Kita fokus untuk merampungkan konstruksi sesegera mungkin,” kata Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Febriati Nadira kepada Kontan.co.id, Jumat (7/1).
Baca Juga: Anggota APBI Berkomitmen Memenuhi Kebutuhan Batubara Bagi PLTU Milik PLN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News