kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

PT Garam dapat berkah dari NTT


Rabu, 07 Desember 2016 / 11:52 WIB
PT Garam dapat berkah dari NTT


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Angin segar menghampiri PT Garam di tengah curah hujan tinggi yang membuat produksi garam menurun drastis. Pasalnya, perusahaan plat merah ini baru saja menggelar panen garam perdana di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 300 ton di awal bulan ini.  

Achmad Budiono, Direktur Utama PT Garam menyebut, panen garam akan kembali dilakukan perusahaan pada pekan depan dengan volume 1.000 ton di Bipolo, NTT dengan luas area 30 hektare (ha). Nantinya, perusahaan  ini menargetkan dapat membuka lahan garam sampai 400 ha dengan total produksi sebesar 40.000 ton.

Untuk tahun depan, perusahaan plat merah ini masih akan fokus untuk membuka lahan di NTT. Sebab, potensi lahan garam di wilayah tersebut sebesar 13.000 ha dengan hasil produksi mencapai 1,3 juta ton. Namun, sejauh ini, PT Garam telah mengoperasi lahan garam seluas 409 ha di wilayah NTT.

PT Garam menargetkan dapat menyelesaikan pembukaan lahan di area NTT pada tahun 2019. Bila hal ini terwujud, maka dapat mengurangi impor garam untuk kebutuhan industri yang tiap tahun masih diatas 2 juta ton. Garam sebanyak ini dibutuhkan berbagai industri mulai dari makanan dan minuman, kimia, dan kaca.

Untuk mewujudkan rencana ini, perusahaan bakal siap merogoh koceknya dalam-dalam. Karena untuk membuka 1 ha lahan di luar Jawa dibutuhkan dana sekitar Rp 50 juta.

Tidak hanya itu, PT Garam juga bakal mengundang investor untuk berkerjasama. "Sejauh ini, bisnis garam sangat bagus sehingga tidak sulit untuk mencari mitra swasta, baik PMDN ataupun PMA," katanya pada KONTAN, Selasa (6/12).

Di sisi lain, bukan perkara mudah untuk membuka lahan baru. Salah satu kendala yang belum teratasi sampai saat ini adalah perkara pembebasan lahan. Ahmad berharap, pemerintah ikut turun tangan untuk persoalan tersebut.

Ahmad mengatakan, saat ini, pemerintah fokus mengembangkan lahan garam di luar Jawa. Dengan cara ini, mimpi untuk menuju swasembada garam bakal terwujud.

Meski begitu, PT Garam tahun ini harus gigit jari melihat panen garam di Madura yang menjadi basis produksi PT Garam selama ini terbilang gagal. Berdasarkan catatan Aliansi Asosiasi Petani Garam Indonesia, produksi garam dari pulau Jawa dan Madura tahun ini diprediksi sekitar 200.000 ton, padahal kebutuhannya 1,8 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×