Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Garam (Persero) alami penurunan produksi sejak tahun 2015. Alhasil perusahaan menurunkan target produksi tahun 2016 sekitar 55.000 ton dari target produksi sebelumnya yang sebesar 400.000 ton.
Direktur Utama PT Garam Achmad Budiono menjelaskan, penurunan hasil produksi ini terjadi lantaran penanganan lahan yang kurang maksimal sehingga total produksi perusahaan hanya sekitar 340.000 ton. “Jadi kita ingin target yang realistis tahun ini,” katanya pada KONTAN, Rabu (3/8).
Jadi, tahun ini PT Garam hanya menargetkan total produksi sebesar 345.000 ton. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan bakal melakukan panen di dua wilayah yaitu Pulau Jawa dan Kupang.
Achmad mengaku untuk pulau Jawa, total produksi garam bakal mencapai sekitar 300.000 ton. Nilai ini turun dari biasanya yang mencapai sekitar 345.000 ton. Penurunan ini dipengaruhi oleh cuaca buruk. Sedangkan, untuk Provinsi Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sekitar 40.000 ton sampai 50.000 ton.
Saat ini, masih dalam tahap tanam di kedua wilayah tersebut. Sekadar informasi, produksi garam sampai semester I-2016 baru mencapai 100.000 ton. Meski pencapaian belum ada separuh dari target, namun Usman optimistis target sampai akhir tahun tetap tercapai.
PT Garam memiliki lahan penggaraman seluas kurang lebih 5.340 hektare (ha). Lahan tersebut tersebar di Pulau Madura, antara lain di Sampang seluas kurang lebih 1.100 ha, Pamekasan 980 ha, Sumenep I 2.620 ha, dan Sumenep II 640 ha.
Perusahaan juga mengoperasikan pabrik dengan kapasitas produksi 350.000 ton per tahun. Sekadar mengingatkan, PT Garam menerima PMN senilai Rp 300 miliar tahun ini. Rencananya, PT Garam bakal memakai Rp 56 miliar untuk membangun pabrik baru di Pulau Madura, Rp 222 miliar untuk menyerap garam rakyat, Rp 7 miliar untuk meningkatkan produksi, serta Rp 7 miliar untuk mengembangkan lahan pengaraman baru seluas 5.000 ha di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News