Reporter: Handoyo | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Manajemen PT Garam (Persero) optimistis hingga akhir tahun ini bisa memproduksi garam sesuai target, yakni 385.000 ton. Proyeksi itu diyakini bisa tercapai lantaran sebagian besar tambak milik PT Garam di Madura masih produktif.
Direktur Utama PT Garam, Yulian Lintang, menyatakan hingga kini produksi garam dari tambak milik perusahaan itu telah mencapai 85% dari total target. "Oleh sebab itu kami optimistis target itu akan terealisasi," ujar dia di Jakarta, Senin (26/11).
PT Garam menguasai lahan tambak seluas 5.700 hektare yang tersebar di Madura. Perinciannya, seluas 1.250 ha di Sampang, 1.250 ha di Pamekasan dan 3.200 ha berlokasi di Sumenep. Dari jumlah lahan produksi itu, hanya sekitar 500 ha yang dipakai sebagai ladang penggaraman, sementara sisanya untuk pemrosesan air.
PT Garam bisa memproduksi garam sebanyak 500 ton per ha, lebih tinggi daripada petani rakyat yang hanya 80 ton per ha. Meski musim hujan telah mengguyur sebagian besar sentra garam di Indonesia, tambak PT Garam tetap berproduksi, meski tak maksimal.
Jika di musim kemarau lalu total produksi PT Garam berkisar 3.500 ton-4.000 ton per hari, kata Yulian, maka sejak seminggu lalu produksinya menurun menjadi 2.500 ton per hari.
Seiring semakin tingginya curah hujan, Yulian memproyeksikan produksi PT Garam akan selesai di awal Desember nanti. "Saat ini hujan belum merata, produksi kami akan berhenti pada tanggal 10 Desember," ujar Yulian.
Pengelola PT Garam menargetkan produksi tahun depan mencapai 400.000 ton, naik 3,8% dari produksi tahun ini. Peningkatan produksi ini didorong intensifikasi dan ekstensifikasi lahan seluas 30 ha hingga 70 ha yang mulai bergulir tahun depan.
Selain memproduksi garam di lahan sendiri, PT Garam konsisten menyerap garam rakyat. Hingga awal pekan ini, PT Garam telah menyerap garam rakyat sekitar 97.000 ton di wilayah Madura dan 3.000 ton di Cirebon.
Dalam minggu ini, PT Garam juga akan melebarkan daya serap garam rakyat hingga ke Indramayu. Di tahap awal, penyerapan garam oleh perusahaan pelat merah ini mencapai 3.000 ton.
PT Garam membeli garam rakyat saat ini senilai Rp 650 per kilogram untuk garam kualitas bagus (KP I). Adapun garam KP II dihargai Rp 600 per kg. Yulian mengklaim, harga pembelian ini relatif lebih mahal daripada perusahaan penyerap garam lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News