kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT INTI tertarik garap pasar ekspor


Rabu, 28 Maret 2018 / 17:42 WIB
PT INTI tertarik garap pasar ekspor
ILUSTRASI. PT INTI


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) saat ini tengah menyelesaikan renovasi fasilitas produksi yang berlokasi di Bandung. Jika tak ada aral melintang, fasilitas produksi yang berupa pabrik tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2018. 

Manajamen PT INTI juga tertarik untuk menggarap pasar ekspor, namun tengah menunggu waktu yang tepat.

Asal tahu saja, perusahan yang resmi berdiri pada 30 Desember 1974 itu baru saja selesai melakukan renovasi tahap awal untuk interior lantai produksi seluas 2.000 meter persegi (m²). PT INTI bakal melakukan ekspansi di tahun 2018 dengan mengaktifkan lagi pabrik eksisting di daerah Dayeuhkolot, Bandung di atas tanah seluas delapan hektare (ha).

Direktur Utama PT INTI Darman Mappangara mengatakan, nantinya hasil renovasi tersebut bakal dipakai untuk melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan di antaranya GOC Korea (fiberoptic), ZTE (perangkat STB dan ONT), dan Skyenergy (Lampu LED Sharp). 

Asal tahu saja, kerjasama tersebut menelan investasi Rp 100 miliar. Tahap pertama dari renovasi tersebut, kata Darman digunakan untuk memproduksi assy lampu smart LED merk sharp, bekerjasama dengan Skyenergy.

"Tahap awal untuk renovasi eksterior semua gedung pabrik akan dilakukan terintegrasi mulai pertengahan April setelah detail desain selesai dilakukan," ungkap Darman saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (27/3).

Darman bilang, pada tahap kedua nanti akan segera dilakukan dengan fleksible manufacturing floor untuk assy Stb ZTE dan produk INTI seperti intipay, meter gas, e-ktp reader, dan converter kit.

Saat disinggung mengenai ekspor, Darman mengungkapkan keinginan untuk ekspor sudah ada. "Tetapi semua perlu tahapan karena pasar dalam negeri masih menjadi perhatian utama. Mungkin di tahun 2019 baru bisa diwujudkan," kata Darman. 

Rencananya, lanjut Darman, pihaknya tertarik menggarap pasar Asia Tenggara untuk produk energi, namun dia belum bisa menjelaskan lebih rinci seberapa potensial pasar tersebut untuk digarap. "Belum bisa prediksi, butuh kajian mendalam," ungkapnya.

Saat ini PT INTI memiliki tiga unit bisnis, yakni smart energy, broadband, serta pertahanan dan bisnis digital. Mengutip situs resmi PT INTI, perusahaan ini melakukan produksi terhadap alat atau perangkat bidang telekomunikasi, elektronika, informatika, hingga ke beberapa piranti lunak. 

Dari hasil produksi tersebut, perusahaan kemudian melakukan distribusi dan penjualan. Adapun dari sisi jasa, PT INTI juga melakukan seluruh kegiatan jasa pendukung yang berkaitan dengan usaha produksi dan perdagangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×