kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

PT PAL Akan Lay off 900 Karyawan


Senin, 15 Februari 2010 / 13:01 WIB


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test



JAKARTA. Kabar kurang sedap datang dari perusahaan pelat merah PT PAL Indonesia. Kabar tersebut tentang rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan melakukan pemutusan hubungan kerja (layoff) 900 karyawan PT PAL.

Menurut Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, layoff ini dalam rangka efisiensi kimerja PT PAL. Sebab, berdasarkan hasil kajian dan rencana bisnis yang dibuat dalam rangka revitalisasi, menyebutkan PT PAL kelebihan jumlah karyawan.

"Kelebihan karyawan ini berdampak kepada besarnya jumlah beban tetap yang harus ditanggung perusahaan," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Senin (15/2).

Mustafa menuturkan, kebutuhan biaya program perampingan jumlah karyawan tersebut sekitar Rp 90,19 miliar. Dengan melakukan pengurangan karyawan maka diharapkan beban perusahaan akan berkurang sekitar 40% dari biaya pegawai atau sekitar Rp 4 miliar per bulan.

Berdasarkan data Kementrian BUMN, selama 3 tahun terakhir (2006-2008) secara berturut-turut, PT PAL Indonesia merugi dengan tingkat kesehatan kurang sehat. Kerugian tersebut terutama berasal dari proyek-proyek pembangunan kapal baru (khususnya kapal niaga pesanan luar negeri) seperti peningkatan biaya produksi, keterlambatan penyelesaian dan penyerahan kapal sehingga terjadi kelebihan anggaran yang mana realisasi beban pokok produksi kapal jauh di atas harga yang ditentukan dalam kontrak. "Untuk menyelamatkan PT PAL dilakukan program restrukturisasi dan revitalisasi PT PAL dengan bantuan PPA," kata Mustafa.

Berdasarkan hasil kajian dan business plan dalam rangka restrukturisasi dan revitalisasi, Kementrian BUMN menempuh hal-hal sebagai berikut, menjadi sistem integrator dalam pembangunan kapal perang, melakukan kerjasama sinergi dengan industri galangan nasional lainnya seperti PT Krakatau Steel dalam penyediaan material plat baja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×