kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PTBA makin pede hadapi tahun ini


Jumat, 28 April 2017 / 12:06 WIB
PTBA makin pede hadapi tahun ini


Reporter: Azis Husaini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Efek membaiknya harga batubara mulai tampak. Lirik saja PT Bukit Asam Tbk pada kuartal I-2017 membukukan kenaikan laba bersih hingga 262% dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu. Selain berkah kenaikan harga si hitam, kinclongnya performa Bukit Asam juga karena langkah efisiensi.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin menerangkan, dampak kenaikan harga dan efesiensi itu menyebabkan laba bersih Bukit Asam terbang dari Rp 332,6 miliar menjadi Rp 870,8 miliar. Adapun pendapatan menjadi Rp 4,5 triliun atau naik 128% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal I-2017 ini emiten berkode PTBA di Bursa Efek Indonesia ini menjual 5,4 juta ton atau lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 5,2 juta ton. "Harga jual rata-rata tertimbang batubara pada kuartal I-2017 sebesar Rp 811.345 per ton atau naik ketimbang kuartal I-2016 yang hanya sebesar Rp 664.001 per ton," ungkap dia.

Saat ini sekitar 3,14 juta ton dijual ke domestik atau 90% dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan 2,3 juta ton kspor. "Tahun ini kami menargetkan penjualan 27,29 juta ton atau naik dari tahun lalu yang hanya 20,75 juta ton," imbuh dia. PTBA juga akan memperluas pasar ekspor ke Filipina, Kamboja, dan Vietnam.

Selain harga batubara yang membuat kinerja PTBA baik, langkah efisiensi sejak awal 2016 juga membuahkan hasil. "Sangat signifikan dari efesiensi," ujar Arviyan dalam paparan kinerja, Kamis (27/4).

Ia menjelaskan, efesiensi bukan saja pada sisi operasional, tapi juga teknik penambangan. Misalnya, perusahaan memilih lokasi tambang yang stripping rationya (SR) rendah. "SR rendah itu yang akan ditambang, dari sisi cost bisa terlihat," kata dia.

Efisiensi di teknik penambangan tercermin dari rendahnya SR pada kuartal I-2017 ini menjadi 4,02, dari 5,4 pada kuartal I-2016. "Efisiensi juga kami lakukan di jalur supply chain system," ungkap dia.

Angkutan batubara oleh PT Kereta Api Indonesia dari lokasi tambang menuju pelabuhan naik 17%, menjadi 4,99 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,28 juta ton. Dengan rincian, 4,24 juta ton melalui Pelabuhan Tarahan Bandarlampung dan 0,72 juta ton melalui Darmaga Kartapati Palembang. "Ini karena beroperasinya secara penuh tambahan lokomotif dan gerbong serta selesainya double track di lintasan Tanjung Enim-Prabumilih," tterang Arviyan, Saat ini PTBA memakai 60 gerbong untuk mengangkut batubara.

Belanja modal kuartal I-2017 baru sebesar Rp 207 miliar dari anggaran Rp 5 triliun. "Biasanya memang kalau awal masih kecil," ungkap Direktur Keuangan PTBA Oris Petrus Moedak.

Siapkan proyek listrik

Bukit Asam mengapresiasi ketentuan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026 yang banyak mengarahkan pembangunan pembangkit Mulut Tambang. "Ada tiga lokasi yang bisa kami bangun, Sumbangsel, Muba, dan Muara Enim," kata dia.

Harga listrik dari pembangkit Mulut Tambang dengan memakai skema harga jual listrik hanya 75% dari biaya produksi (BPP) setempat tidak menjadi halangan bagi perusahaan membangun pembangkit listrik. "Saya kira keekonomian masih masuk," ujarnya.

PTBA juga akan mencari tambahan deposit batubara. "Untuk pertumbuhan anorganik kami memang meneliti tambang-tambang untuk diakuisisi," ujar dia. Tambang itu bisa berada di dalam negeri atau di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×