Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan dana sebesar Rp 1,4 triliun-1,5 triliun sebagai belanja modalnya tahun depan. Presiden Direktur PTBA Sukrisno menjelaskan saat ini perseroan tengah menunggu persetujuan komisaris atas usulan dalam RKAP nya tersebut.
Sukrisno menjelaskan, sekitar 80% akan terserap untuk pengembangan usaha. "Sedangkan, untuk operasional yang rutin tidak terlalu banyak butuh dana karena eksplorasi kami sudah selesai semua sehingga biaya eksplorasi tidak banyak," katanya.
Dua proyek yang akan banyak menyerap dana belanja modal PTBA adalah untuk pembangunan PLTU Banjarsari (2x100 MW), dan proyek kereta api angkutan batubara dengan Transpacific. "Untuk Banjarsari kita sudah setor Rp 160 miliar dari dana yang dibutuhkan," imbuhnya.
Selain untuk dua proyek tersebut, PTBA akan banyak mengikuti tender PLTU di mulut tambang. Diantaranya PLTU Sumsel 6 (2x300 MW), PLTU Riau (2x300 MW), PLTU Sumatera Selatan (2x600 MW), dan PLTU Madura (2x200 MW). "Khusus untuk yang Madura bukan PLTU mulut tambang karena kami tidak punya tambang di situ. Tetapi pasokan batubara dari kami," jelas Sukrisno.
Kenapa PTBA memutuskan untuk lebih banyak ekspansi ke PLTU, Sukrisno bilang kedepannya Perseroan akan menjadi perusahaan energi yg berbasis batubara. "Makanya disamping batubara, pembangkit listrik, gasifikasi dan CBM itu kan semuanya energi yang berbasis batubara. Visinya memang begitu," pungkasnya.
Sekedar informasi, PLTU Banjarsari diperkirakan senilai US$ 300 juta. Proyek itu berlokasi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
PTBA juga berencana meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) menjadi 30% dari saat ini sebesar 10%. BATR merupakan perusahaan patungan yang dimiliki PTBA, PT Transpacific Railway Infrastructure, dan China Railway Group Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News