kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTDI gandeng Airbus pasarkan pesawat


Kamis, 07 Juli 2011 / 08:15 WIB
PTDI gandeng Airbus pasarkan pesawat
ILUSTRASI. Jurnalis berada di depan layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020). Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup di zona merah pada akhir perdagangan pekan ini yaitu pada level 4.891.46 atau turu


Reporter: Fitri Nur Arifenie, Yudo Widiyanto |

JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sepakat memperbarui kerjasama strategis dirgantara dalam pengembangan dan kemutakhiran produksi dengan Airbus Military. Dalam kerjasama ini, PTDI menjadi pemasok komponen pesawat Airbus komersial dan memperluas pasar produksi pesawat hasil kerjasama PTDI dan Airbus di kawasan Asia Pasifik.

"Dengan kerjasama ini, nanti PTDI dan Airbus tidak akan saling berebut pasar. Hal ini justru akan mempercepat bangkitnya PTDI," ujar Direktur Utama PTDI, Budi Santoso.

CEO Airbus Military Domingo Ureha Raso mengatakan dalam kerjasama ini Airbus bertindak sebagai pemberian bantuan teknis (technical assistance) untuk aero struktur, desain pesawat dan manajemen.

"Kami juga sepakat melakukan pertukaran tenaga teknis antara kedua pihak," kata Domingo.

Perjanjian ini berlangsung selama 18 bulan dalam dua tahap yaitu aero struktur, selanjutnya memberi arahan terkait dengan pasar yang dibidik oleh PTDI. Ia memastikan bahwa dalam kerjasama ini Airbus Military tidak memberikan bantuan pendanaan, tetapi lebih pada pengembangan teknologi dan pengalaman bisnis.

"Ke depannya, Airbus akan membantu PTDI untuk memproduksi sebanyak-banyaknya pesawat, setelah sebelumnya membantu pembuatan pesawat jenis C-212 dan CN-235," tegas Domingo.

Sayangnya, baik Budi ataupun Domingo enggan mengatakan berapa besar nilai kerjasama kedua perusahaan penerbangan tersebut. Budi mengatakan, semuanya masih dalam perhitungan. "Nanti sekitar September akan diketahui nilainya, sekarang masih dalam pendataan," papar Budi.

Pada tahun ini, PTDI meraup kontrak sekitar Rp 3 triliun. Namun, PTDI hanya mampu menyelesaikan kontrak sebesar Rp 2,54 triliun. Kontrak tersebut terdiri dari 2 unit pesawat jenis CN-235 untuk Korea Selatan. Selanjutnya tiga pesawat patroli maritim untuk TNI AL yang diserahkan bertahap hingga tahun 2014, dan memenuhi kontrak rutin pengadaan komponen aero structure AirBus 320, AirBus 380 dan untuk Eurocopter dalam jangka waktu 10 tahun.

Untuk membantu biaya operasional PTDI dan menyelesaikan kontraknya, perusahaan penerbangan pelat merah ini mendapat kucuran dana dari PPA sebagai dana pinjaman. Direktur Utama PPA, Boyke Mukijat mengatakan, PPA akan memberikan kucuran pinjaman sebesar Rp 675 miliar. Dengan demikian total dana yang dikucurkan oleh PPA kepada PTDI sudah mencapai Rp 990 miliar. "Tahun lalu kita kucurkan dana dalam dua tahap. Untuk tahap pertama sebesar Rp 236 miliar dan tahap kedua sebesar Rp 89 miliar," lanjut Boyke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×