Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan milik pemerintah, PT Perkebunan Nusantara III, memproyeksikan produksi gula tahun ini tidak akan mencapai target. Alasannya karena pengadaan bahan baku tebu dari petani mulai berkurang akibat turunnya animo petani menanam tebu.
Executive Vice President PT Perkebunan Nusantara III Aris Toharisman menyampaikan target produksi gula holding perkebunan plat merah PTPN, tahun ini akan meleset menjadi 850.000 ton dari target semula sebanyak 900.000 ton.
"Hal ini terutama karena penurunan animo petani bertanam tebu dan dampak pembungaan tanaman tebu yang mencapai 15%, sehingga menurunkan produktivitas," kata Aris kepada Kontan.co.id, Senin (12/11).
Aris merinci, produksi gula BUMN saat ini sebenarnya sudah mencapai 1,15 juta ton, yang terdiri dari holding PTPN sebanyak 845.000 ton, PT Rajawali Nusantara sebesar 270.000 ton dan PT Gendhis Multi Manis (GMM) sebanyak 35.500 ton.
Gula tersebut dihasilkan dari area tebu yang tertebang seluas 221.000 hektare (ha), sebanyak 167.000 ha diantaranya milik PTPN, 48.500 ha dari RNI, serta 5.500 ha dari GMM.
Menurut Aris, petani kurang mendapat perhatian untuk peningkatan kualitas dan produksi sehingga tidak mendapatkan bibit tebu unggul, sarana produksi yang terjangkau dan akses pada sumber dana untuk kelangsungan bisnis. "Seharusnya ini menjadi tugas Kementerian Pertanian," kata Aris.
Aris meragukan target produksi gula Kementerian Pertanian sebanyak 2,5 juta ton. Menurutnya, komitmen tersebut akan berat untuk dicapai.
Mengenai investasi pembangunan sejumlah pabrik gula baru, Aris melihat hal tersebut harus diikuti dengan komitmen penambahan lahan juga. "Sesuai aturan, pabrik gula baru, mereka harus mengembangkan lahan tebu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News