Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Amailia Putri
SERANG. PT PP Tbk (PTPP) akan menyeriusi bisnis barunya sebagai produsen beton pracetak (precast). Hal ini tecermin dari pernyataan manajemen PTPP yang akan kembali membangun pabrik beton pracetak setelah pabrik pertama resmi beroperasi tahun ini.
Bambang Triwibowo, Direktur Utama PTPP mengatakan, pihaknya ingin memanfaatkan momentum tren bisnis konstruksi yang terus tumbuh setiap tahun. "Kami menargetkan akan ada tambahan empat pabrik precast lagi," ujarnya, Kamis (22/8).
Keempat pabrik itu, lanjut Bambang, akan dibangun secara bertahap hingga 2017 mendatang. Bambang memperkirakan, BUMN konstruksi ini akan membutuhkan dana investasi sekitar Rp 240 miliar untuk membangun empat pabrik anyar tersebut.
Jumlah investasi itu dihitung berdasarkan asumsi satu pabrik akan menelan biaya hingga Rp 60 miliar. Bambang tidak menyebutkan secara pasti terkait lokasi pabrik-pabrik beton baru itu. Ia hanya bilang, kemungkinan perusahaan akan membangun empat pabrik itu di wilayah Jawa Barat dan Surabaya, Jawa Timur. Dengan adanya empat pabrik baru, ke depan, PTPP akan memiliki lima pabrik precast.
Pabrik pertama kelar
PTPP telah membentuk anak usaha untuk menjalankan bisnis beton pracetak ini. Anak perusahaan itu bernama PT PP Dirganeka. Saat ini, perusahaan ini telah memiliki pabrik beton pertama di Cilegon, Serang, Banten. Pabrik yang dibangun sejak Desember 2012 ini sudah mulai beroperasi secara komersial pada awal April 2013.
Pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 2 hektare (ha) dan memiliki kapasitas sebesar 324.000 meter kubik (m³) per tahun. Di pabrik debutan ini, PTPP memproduksi tiang pancang bulat berdiameter 800 milimeter (mm) hingga 1.200 mm dan panjang maksimum mencapai 36 meter (m).
Abdul Haris Tatang, Direktur Utama PP Dirganeka mengklaim, tiang pancang bulat yang diproduksi perusahaan merupakan tiang pancang bulat terpanjang pertama di Indonesia. "Selama ini, Indonesia masih mengimpor (tiang pancang bulat) dari China," kata Haris.
Berhubung pabrik baru beroperasi April 2013, hingga akhir 2013, volume produksi PP Dirganeka diperkirakan masih sekitar sepertiga dari total kemampuan produksi. Angka itu setara dengan 108.000 m³.
Selain tiang pancang bulat, Dirganeka juga akan memproduksi beberapa produk precast lainnya. Di antaranya, tiang pancang kotak (square pile), dinding penahan tanah berupa corrugated concrete sheet pile (CCSP), flat sheet pile (FSP), dan girder. Ada juga produk lain, seperti half slab dan beam.
Haris bilang, PTPP akan menyasar proyek-proyek besar yang berlokasi di laut. Maklum, lokasi pabrik di Serang berbatasan langsung dengan Selat Sunda serta kemampuan dermaga di sana memungkinkan tongkang berukuran 300 feat untuk merapat. Hal ini tentu menguntungkan bagi PP Dirganeka.
Asal tahu saja, pabrik yang belum genap lima bulan beroperasi ini telah mengantongi kontrak sebesar Rp 500 miliar. "Kontrak terbesar berasal dari proyek Pelabuhan Kalibaru yaitu sebesar Rp 300 miliar," terang Bambang.
Ia menargetkan, total kontrak yang akan diperoleh dari anak usaha ini mencapai Rp 1 triliun. Dengan demikian, PP Dirganeka bisa memberikan kontribusi pendapatan sekitar Rp 120 miliar kepada PTPP.
Saat ini, bisnis konstruksi masih menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi PTPP. Kontribusi selanjutnya dari engineering, procurement and construction (EPC), properti, dan precast
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News