Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) baru saja meraih proyek jumbo. Perusahaan jasa konstruksi milik pemerintah ini memenangkan tender pembangunan Terminal Kalibaru (New Priok) dari PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II).
Sekretaris Perusahaan PTPP, Betty Ariana menuturkan, saat ini pihaknya masih menunggu penetapan resmi pemenang proyek yang akan diumumkan 10 Agustus mendatang. Karena itu, rincian kontrak kerja baru diketahui setelah penetapan pemenang secara resmi.
"Jadi, kapan detilnya kami mulai pembangunan konstruksi tergantung pada rincian kontrak itu," paparnya, Senin (6/8).
Namun sebelumnya Pelindo II memperkirakan, pengerjaan konstruksi proyek itu akan dimulai pada kuartal keempat tahun ini.
Sekadar gambaran, penekenan kontrak antara Pelindo II dan PTPP baru akan dilakukan setelah perjanjian konsesi pembangunan Kalibaru diteken Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan bersama Pelindo II. Saat ini, Pelindo II masih menunggu jangka waktu konsesi yang diperkirakan baru keluar sepekan lagi.
Dalam mega proyek ini, PTPP akan bertindak sebagai kontraktor pembangunan terminal Kalibaru tahap I senilai Rp 22,76 triliun. Terminal itu akan dibangun di areal lahan seluas 246 hektare (ha).
Menurut Betty, PTPP akan mengerjakan sendiri proyek konstruksi Kalibaru ini. "Pembangunan konstruksi tahap satu akan memakan waktu tiga tahun," ungkapnya.
Setelah pembangunan rampung, nantinya kapasitas terminal peti kemas itu bakal naik menjadi 4,5 juta twenty-foot equivalent units (TEUs) per tahun. Angka itu naik dua kali lipat dibandingkan kapasitas sebelumnya yang hanya sebanyak 1,9 juta TEUs. Pelindo II juga optimistis, pembangunan terminal Kalibaru bisa rampung tahun 2014.
Proyek baru
Betty menyebut, meski termasuk dalam rencana proyek baru, tapi proyek terminal Kalibaru belum akan dimasukkan dalam perolehan kontrak baru tahun ini.
Sebagai catatan, tahun ini, perusahaan membidik order book senilai Rp 27 triliun, yang terdiri dari sisa kontrak tahun lalu sebesar Rp 10,2 triliun plus kontrak baru senilai Rp 16,8 triliun.
Hingga Juli tahun ini, nilai kontrak baru yang berhasil dikuasai PTPP mencapai Rp 4,5 triliun. Salah satunya berasal dari proyek pembangungan apartemen di Surabaya dan proyek pembangunan hotel di Makassar.
Adapun, proyek yang diraih dari pemerintah, antara lain Jembatan Merah Putih di Ambon senilai Rp 416,76 miliar. Perseroan ini mendapat pekerjaan itu bersama PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Meski sampai Juli tahun ini perolehan kontrak baru masih sekitar Rp 4,5 triliun, Betty optimistis PTPP mampu meraih target kontrak baru tahun ini. "Kami mengincar proyek-proyek pemerintah serta BUMN yang kebanyakan akan keluar pada kuartal III dan IV," ujar Betty.
Tahun ini, perseroan ini membidik pendapatan sebesar Rp 8,77 triliun atau meningkat 40% dibandingkan realisasi pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 6,23 triliun. Sampai semester I-2012, PTPP telah meraih pendapatan
Rp 2,02 triliun, naik 21% ketimbang periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,67 triliun. Laba bersihnya mencapai Rp 64,86 miliar, melonjak 44,17% dari semester I-2011, sebesar Rp 44,99 miliar.
Menurut Betty, sejauh ini, sektor konstruksi masih berkontribusi terbesar pada pendapatan maupun laba. Disusul, berturut-turut tiga sektor bisnis lain, yaitu engineering, procurement, construction (EPC), properti, dan sektor investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News