Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
BEIJING. Puluhan produk makanan minuman dan barang konsumsi siap memasuki pasar China. Nantinya, produk-produk ini masuk lewat Tmall.com, perusahaan belanja online anak usaha e-commerce raksasa asal China, Grup Alibaba.
Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI Dandy S. Iswara mengatakan, sebelum tampil di platform mereka, pihak Tmall.com akan menyeleksi keseluruhan produk bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia di China (Inacham).
Manajemen Tmall akan memastikan produk yang dipasarkan benar-benar makanan dan minuman khas Indonesia. Barang konsumsi pun juga harus khas Indonesia.
"Originalitas, keunikan, itu yang utama. Proses seleksi berkisar empat hingga lima bulan," ungkap Dandy di Beijing, Jumat (11/3).
Produk sarang burung walet, kopi luwak, kudapan seperti biskuit, keripik singkong, sambal, dan kerupuk udang Sidoarjo, dan beberapa lainnya telah berhasil memasuki pasar Tiongkok melalui situs belanja daring milik Tiongkok tersebut.
Tmall Global merupakan platform Business to Consumer (B2C) dari Grup Alibaba untuk produk yang belum memasuki pasar Tiongkok.
"Platform ini memberika akses pengusaha Indonesia untuk dapat langsung menjual produknya langsung kepada konsumen di Tiongkok, tanpa melalui pihak importir atau distributor," ujarnya.
Dengan begitu, produk yang masuk Tiongkok melalui fasilitas itu tidak dibebani pengecekan costums clearance yang panjang, bea masuk, maupun batasan untuk nilai transaksi tertentu (VAT).
Dari data yang dimilikinya, Dandy bilang, penjualan ritel daring di China tahun 33,3% dibanding 2014. Sedangkan belanja online lintas negara atau cross border e-commerce tercatat mencapai US$ 40 miliar tahun lalu, dan diperkirakan bisa meningkat 50% tahun ini.
Keyakinannya berasal dari tren daya beli masyarakat China yang terus naik, didukung gaya hidup masyarakat. "Mereka lebih memiliki produk makanan minuman impor karena dianggap lebih berkualitas dan aman, terutama produk dari ASEAN," kata Dandy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News