kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya 20 juta pengguna aktif bulanan, begini fokus Halodoc selama masa pandemi


Rabu, 07 Juli 2021 / 21:45 WIB
Punya 20 juta pengguna aktif bulanan, begini fokus Halodoc selama masa pandemi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan digital di segmen layanan kesehatan (HealthTech) semakin bertumbuh, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat menggunakan layanan medis jarak jauh berbasis online (telemedicine) selama masa pandemi covid-19.

Peran HealthTech menjadi lebih signifikan setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggandeng 11 platform layanan telemedicine untuk konsultasi kesehatan virtual bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Satu dari 11 platform telemedicine itu adalah Halodoc.

Vice President Government Relation dan Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto menyampaikan, pihaknya memberikan layanan sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang menjadi arahan dari Kemenkes. Dalam program ini Halodoc akan memberikan satu kali konsultasi dokter gratis dan resep obat untuk ditebus ke Kimia Farma, jika pasien memenuhi kriteria untuk melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Ekonom BSI: Performa bank syariah tetap stabil dan positif, termasuk di pasar modal

Adeline bilang, partisipasi tersebut menjadi bagian dari fokus Halodoc saat ini dalam membantu pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat penanganan pandemi covid-19. "Partisipasi Halodoc di program Kemenkes RI untuk memberikan konsultasi gratis sesuai ketentuan juknis ini merupakan salah satu kontribusi kami bagi Indonesia," ungkap Adeline kepada Kontan.co.id, Rabu (7/7).

Selain program layanan telemedicine tersebut, Halodoc juga aktif dalam membantu program vaksinasi massal dengan membuka pos pelayanan vaksin bersama pemerintah daerah. Termasuk dengan membantu fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi melalui teknologi pendaftaran online Halodoc.

"Sehingga meminimalisir potensi kerumunan khususnya di masa PPKM darurat. Misalnya Senin kemarin kami baru saja buka vaksinasi di Solo bersama Pemkot Surakarta," sambung Adeline.

Saat ini, Halodoc memiliki 20 juta pengguna aktif bulanan, dengan mampu menjangkau hampir seluruh wilayah di Indonesia. Adeline menyebut, layanan konsultasi dokter masih menjadi fitur yang paling banyak diakses oleh pengguna.

Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) catatkan kinerja yang positif di semester I-2021

Sayangnya dia belum mau membeberkan proyeksi pertumbuhan pengguna aktif maupun jangkauan market Halodoc pada periode tahun ini. "Kami masih fokus pikirkan solusi yang bisa kami berikan untuk penanggulangan pandemi dan tetap memberikan pelayanan maksimal bagi pengguna," pungkas Adeline.

Sebagai informasi, Kemenkes RI menggandeng 11 platform telemedicine untuk konsultasi kesehatan virtual bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Kesebelasan platform tersebut adalah Halodoc, Alodokter, Get Well, Good Doctor, Klik Dokter, Klik Go, Link Sehat, Milvik Dokter, Pro Sehat, SehatQ dan Yesdok. 

Layanan telemedicine tersebut tidak hanya berupa konsultasi dengan dokter, melainkan juga mengirimkan paket obat bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Paket obat tersebut terdiri dari Multivitamin (C,D,E,Zinc), Azitromisin 500 mg, Oseltamivir 75 mg, dan Parasetamol Tablet 500 mg.

Kementerian Kesehatan pun bekerjasama dengan jasa pengiriman dari SiCepat Ekspress untuk mengambil obat dan/atau vitamin dari apotek Kimia Farma dan mengirimnya ke alamat pasien. Layanan telemedicine ini dalam tahap uji coba di DKI Jakarta mulai 6 Juli 2021 dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Selanjutnya: Laba naik di kuartal I 2021, cek rekomendasi saham Pakuwon (PWON) dari NH Korindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×