kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya anak usaha baru, Panca Budi (PBID) bakal tingkatkan kapasitas produksi plastik


Jumat, 13 Maret 2020 / 18:08 WIB
Punya anak usaha baru, Panca Budi (PBID) bakal tingkatkan kapasitas produksi plastik
ILUSTRASI. PT Panca Budi Idaman Tbk. Punya anak usaha baru, Panca Budi bakal tingkatkan kapasitas produksi plastik.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) di awal tahun ini baru saja mendirikan anak perusahaan baru PT Panca Packindo Makmur (PPM) dengan tujuan untuk pembelian aset tanah dan bangunan. Modal dasar anak usaha tersebut diketahui sebesar Rp 300 miliar.

Manajemen mengatakan bertambahnya aset perusahaan akan diikuti dengan bertambahnya lini produksi perusahaan. "Kapasitas akan naik, apabila rencana pembelian asset tanah dan bangunan terealisasi," ujar Lukman Hakim, Direktur & Sekretaris Perusahaan PBID kepada Kontan.co.id, Jumat (13/3).

Baca Juga: Ada insentif, nilai restitusi PPN bagi eksportir sektor tertentu tak dibatasi

Sayangnya perusahaan belum dapat menginfokan lebih lanjut terkait kapasitas tambahannya lantaran pembelian aset dan bangunan belum terealisasi. Lukman pun enggan memberikan detil tenggat waktu realisasi tersebut.

Namun yang dapat dipastikan, pendirian anak usaha ini akan berdampak signifikan bagi pertumbuhan pendapatan bersih perseroan ke depannya. Proyek pembangunan pabrik baru perseroan yang hampir rampung ialah pabrik di Pemalang, Jawa Tengah.

Lukman menyebutkan progres pembangunannya hampir final dan pertengahan tahun ini diharapkan dapat beroperasi. "Targetnya pabrik di Pemalang bulan Juni 2020 ini bisa selesai," sebutnya.

Dengan adanya pabrik baru tersebut, kapasitas produksi Panca Budi akan naik 121.000 ton per tahun ini. Sebelumnya sampai akhir 2019, kata Lukman, perusahaan telah meningkatkan kapasitas produksi hingga kisaran 100.000 ton per tahun.

Baca Juga: Larang ekspor masker, Menteri Perdagangan siapkan aturannya

"Sementara di awal tahun kemarin kapasitas (produksi) kami baru sekitar 91 ribu ton," urainya. Anggaran pembangunan pabrik baru tersebut memakan dana kurang lebih Rp 100 miliar.

Getol menambah kapasitas produksi, manajemen menyebutnya sebagai salah satu strategi perusahaan menambah jumlah pelanggan serta mempertahankan pelanggan eksisting, utamanya di beberapa daerah dengan potensi pasar seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Asal tahu saja, saat ini PBID telah memiliki lebih dari 10.000 pelanggan toko-toko tradisional di berbagai wilayah Indonesia. Dengan jumlah ini, PBID mengklaim telah menguasai penguasaan pasar alias market share sekitar 32% secara nasional.

Baca Juga: Tangkal dampak virus corona, OJK bakal beri stimulus kredit UMKM

Awal tahun ini perusahaan optimistis memperoleh capaian bisnis yang positif, apalagi ada momentum seperti bulan puasa dan lebaran yang diyakini mengerek permintaan kantung plastik. Lukman berharap bulan puasa ini pasar kantung plastik tetap tumbuh.

Perusahaan juga tak khawatir bakal kesulitan dalam memasok kebutuhan tersebut karena menjalin kerjasama ke lebih dari 20 suplaier bahan baku untuk produksi. "Serta setiap bulan, kami selalu menjaga ketersediaan barang dan distribusi agar tepat waktu," terang Lukman.

Sejauh ini, PBID belum merilis laporan tahunan untuk sepanjang tahun 2019 lalu. Kalau melihat laporan keuangan PBID pada sembilan bulan pertama tahun lalu, PBID mencatatkan penjualan sekitar Rp 3,49 triliun atau naik 10,20% bila dibandingkan dengan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,16 triliun.

Baca Juga: Ini empat stimulus non fiskal dari pemerintah untuk tangkal efek virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×