Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) terus berupaya mengembangkan bisnis mereka ke segmen non otomotif. Sejak April tahun lalu, perusahaan ini telah aktif memasarkan produk alat pelindung kesehatan yang diproduksi oleh entitas anak usaha.
Beberapa produk alat pelindung kesehatan yang telah dipasarkan di antaranya, face shield, safety goggle, corona finger, UV sterilizer, smart door access, hingga air purifier.
"Dari tahun lalu kami melakukan diversifikasi sejalan dengan demand masyarakat dengan alat kesehatan, sekaligus kami mempersiapkan menjawab tantangan di kemudian hari kami melakukan pengembangan tersebut," ungkap Presiden direktur Hamdhani Dzulkarnaen Salim dalam paparan publik virtual, Senin (8/11).
Selain produk alat kesehatan yang menjadi salah satu bidang potensial di tengah kondisi pandemi saat ini. AUTO juga mulai melirik segmen non otomotif lainnya, seperti komponen alat berat dan juga industrial.
Baca Juga: Gandeng distributor UBS, Trimegah Karya Pratama (UVCR) hadirkan voucher gramasi emas
Tren bersepeda yang juga mulai ramai sejak tahun lalu, dimanfaatkan oleh AUTO dengan mulai mengembangkan beberapa aksesoris untuk para pengguna sepeda, seperti helm serta speedometer. "Ini adalah pengembangan kami untuk ke arah non otomotif," sambungnya.
Tak hanya di tahun ini, pengembangan segmen non otomotif yang sudah berjalan pun akan terus berlanjut menjadi strategi pertumbuhan bisnis untuk jangka panjang.
Hamdhani bilang, selain tetap fokus kepada komponen otomotif kendaraan internal combustion engine (ICE), AUTO juga kini sedang dalam tahap persiapan untuk menyiapkan suku cadang kendaraan listrik. Hal ini seiring dengan era elektrifikasi yang juga tengah digaungkan oleh pemerintah Indonesia.
"Jika era itu datang, kalau dalam konteks battery vehicle jumlah komponen jadi lebih sedikit , dan ada juga komponen-komponen baru. Kami tetap berusaha untuk bisa menjadi pemasok utama untuk komponen-komponen yang nanti dibutuhkan, termasuk opportunity yang timbul di era elektrifikasi itu," jelasnya.
"Ini adalah opporutnity yang harus kami garap karena mengingat kami punya kompetensi untuk melakukan itu semua," lanjut dia.
Baca Juga: Entitas usaha Dian Swastatika (DSSA) teken perjanjian akuisisi tambang di Australia
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya menambahkan, hingga kuartal ketiga tahun ini AUTO berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 11,04 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 466 miliar. Performa tersebut didukung oleh kenaikan pada dua sektor, yakni manufaktur dan perdagangan.
"Di mana dengan adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) itu kan dilanjutkan sampai Desember 2021, jadi kami mengharapkan penjualan akan tetap naik, karena kami selalu mengacu pada asumsi dari Gaikindo," tuturnya.
Dengan demikian, AUTO pun optimistis kinerja perusahaan sampai akhir tahun nanti bisa lebih baik dari tahun 2020, yang juga sejalan dengan asumsi dari Gaikindo. Namun memang, dia memprediksi kinerja di tahun ini belum bisa kembali seperti performa di tahun 2019 atau ketika pandemi belum datang ke Indonesia.
Selanjutnya: Sumber Alfaria (AMRT) yakin bisa penuhi target bisnis sampai akhir 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News