Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya rekonstruksi rumah-rumah yang hancur di Lombok akibat gempa berkekuatan 7 SCR, Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR akan melakukan rekonstruksi rumah-rumah warga di Lombok yang hancur. Adalah upaya pembangunan kembali ini dihimbau agar bangunan memiliki konstruksi yang kuat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat akan dilakukan dengan sistem swakelola dengan konstruksi tahan gempa. Rehab rekonstruksi rumah yang rusak akan dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.
“Masyarakat tidak hanya menonton, namun akan dilibatkan dalam proses rekonstruksi rumahnya. Tim Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan teknisnya,” tegas Basuki dalam sebuah rilis yang diterima Minggu (12/8).
Terkait hal tersebut PUPR mengambil langkah dengan menerapkan teknologi Risha dalam rekonstruksi.
Risha atau Rumah Instan Sederhana Sehat dikembangkan oleh Balitbang Kementerian PUPR telah banyak diaplikasikan oleh para pengembang perumahan dan juga pada saat rekonstruksi rumah-rumah yang hancur pasca bencana seperti di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Yogyakarta.
Teknologi ini menggunakan sistem modular sehingga mudah dipasang dan lebih cepat penyelesaiannya dibandingkan konstruksi rumah konvensional. Biayanya juga terjangkau, mudah dipindahkan karena knock down, tahan gempa dan dapat dimodifikasi menjadi bangunan kantor, puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.
Teknologi Risha dapat mereduksi kesalahan berulang dalam membangun rumah, khususnya kesalahan sistem sambungan penulangan kolom, balok, sloof dan yang lainnya. Dengan teknologi Risha, panel yang digunakan sudah terstandarisasi serta sistem sambungan yang dapat dikendalikan dan dicek pada saat pelaksanaan maupun sesudahnya.
Teknologi Risha potensial untuk digunakan dalam rekonstruksi rumah yang mengalami kerusakan di Lombok. Risha juga telah diaplikasikan Kementerian PUPR 2 unit rumah contoh yang digunakan sebagai Balai Dusun Akar-Akar Utara dan Sekolah Adat Bayan, Desa Karang Bajo di Lombok Utara yang kondisinya masih utuh meski mengalami guncangan gempa pekan lalu.
Aplikasi sistem pracetak seperti Risha lainnya adalah Rumah Susun Kayangan, Lombok Timur setinggi 4 lantai yang dibangun Kementerian PUPR melalui kontraktor PT Brantas Abipraya, kondisinya saat ini tidak mengalami kerusakan meski jaraknya dekat dengan pusat gempa.
Hal ini menunjukkan keandalan teknologi Risha sehingga diminati pelaku industri konstruksi. Kecepatan dalam tahap pemulihan dan rekonstruksi menjadi faktor yang menentukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News