Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyalurkan 4,35 juta ton pupuk bersubsidi di semester I 2017 ini. Menurut Kepala Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana di paruh pertama tahun ini total penyaluran pupuk sudah mencapai 46% dari target di 2017.
"Pupuk bersubsidi target alokasinya tahun ini 9,5 juta ton, sesuai penugasan pemerintah," ujar Wijaya kepada KONTAN, Minggu (9/7). Perseroan optimistis target tersebut tercapai sampai akhir tahun ini.
Lebih lanjut lagi, Wijaya menjabarkan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut terdiri atas 1,9 juta ton urea, 1,25 juta ton NPK, 432.000 ton SP36, serta 472.000 ton ZA, dan 296.000 ton pupuk organik.
Menurut Wijaya, penyaluran pupuk ke sektor tanaman pangan khususnya pupuk bersubsidi tahun ini relatif baik. Walau, kata Wijaya, semuanya tergantung dari serapan petani di pasar serta faktor iklim.
Dimana tahun lalu sempat terjadi pergeseran masa tanam. Namun penyaluran sampai saat ini masih sesuai ekspektasi perusahaan.
"Stok saat ini juga cukup aman. Hingga 6 Juli, secara nasional total stok di lini III dan IV, atau di gudang kabupaten dan kios sebesar total 856.114 ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam minggu ke depan, dan belum termasuk stok yang terdapat di gudang pabrik dan propinsi," jelas Wijaya.
Rincian stok nasional di Lini III dan IV terdiri dari 446.771 ton urea, 208.896 ton NPK, 40.202 ton SP36, dan sisanya terdiri dari pupuk ZA dan organik.
Untuk mencegah kekosongan, Pupuk Indonesia mengerahkan upaya ekstra antara lain dengan melakukan realokasi atau mengirimkan tambahan pasokan pupuk dari kota yang menjadi pusat distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News