Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk bersubsidi saat ini dalam posisi yang aman atau sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.
Secara nasional, stok pupuk bersubsidi saat ini mencapai 936.152 ton. Itu terdiri dari urea 562.052 ton dan NPK sejumlah 374.100 ton. Stok ini setara 382% dari ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah atau dapat memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani selama tiga minggu kedepan.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyatakan, stok pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Karawang mencapai 7.813 ton. Itu terdiri dari 6.152 ton urea dan 1.661 ton NPK.
"Sementara di Gudang Klari, stok pupuk bersubsidinya mencapai 2.400 ton yang terdiri 1.589 ton urea dan 811 ton NPK," kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu (26/8).
Rahmad telah melakukan kunjungan ke Gudang Klari pada 24 Agustus lalu. Ia menyebut bahwa stok gudang tersebut terisi penuh.
Pupuk bersubsidi ini hanya dapat ditebus bagi petani terdaftar e-Alokasi atau sesuai ketentuan Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Himbau Petani Lapor Jika Pupuk Dijual di Atas HET
Adapun kriteria petani yang berhak menebus atau mendapat alokasi pupuk bersubsidi, wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal 2 hektar.
Peraturan ini juga menetapkan 9 komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao, dari yang sebelumnya ditujukan untuk sekitar 72 komoditas. Dengan begitu, petani yang tidak sesuai kriteria pada Permentan 10 tahun 2022 ini maka tidak berhak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi.
Pupuk Indonesia juga berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 4,17 juta ton atau 53,1% dari alokasi.Pupuk subsidi jenis urea telah tersalurkan sebesar 2,45 juta ton dan NPK subsidi sebesar 2,91 juta ton termasuk NPK kakao subsidi. Dengan begitu, Pupuk Indonesia akan mendistribusikan sekitar 3,68 juta ton pupuk bersubsidi hingga akhir tahun 2023.
Selain itu, Pupuk Indonesia mengimbau kepada petani melakukan penebusan pupuk di kios resmi sebagai upaya menghindari penyalahgunaan harga jual atau harga penebusan.
Di setiap kios resmi juga terdapat informasi harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan Pemerintah. "Para petani juga dapat memanfaatkan layanan pelanggan Pupuk Indonesia jika menemukan kegiatan di luar ketentuan tentang pupuk bersubsidi." pungkas Rahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News