kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Indonesia targetkan produksi 11,7 juta ton


Sabtu, 21 Januari 2017 / 19:00 WIB
Pupuk Indonesia targetkan produksi 11,7 juta ton


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA.  Tahun ini, PT Pupuk Indonesia menargetkan produksi sebesar hampir 11,7  juta ton. Target ini tidak terlalu tinggi dibandingkan produksi pupuk di tahun lalu yang  kurang lebih 11,2 juta ton. Asal tahu saja, kapasitas produksi total Pupuk Indonesia 13,1 juta ton per tahun dengan total aset sebesar
Rp 93,13 triliun.

Corporate Communication PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana menilai, kondisi pasar pupuk cenderung lesu, khususnya di produk urea. Harga urea di pasar global sempat jatuh, karena harga bahan baku gas yang turun.

Sementara harga gas di Indonesia belum mampu menciptakan persaingan yang kompetitif. "Ditambah lagi dengan pupuk urea dalam negeri jumlahnya oversupply," ujarnya kepada  KONTAN, Jumat (20/1).

Kebutuhan pupuk nasional hampir sama dengan jumlah produksi yang ditargetkan Pupuk Indonesia tahun ini sebesar 13 juta ton. Sesuai Permentan No 69/2016, pupuk bersubsidi tahun anggaran 2017 dialokasikan sebanyak 8,55 juta ton. Wijaya menghitung-hitung, pupuk subsidi pasti terserap dan menyisakan gap yang bisa menjadi kesempatan bagi Pupuk Indonesia meraup untung lebih.

"Sehingga kita menyiapkan strategi  bisa meraup keuntungan dari bisnis pupuk nonsubsidi, di  samping juga kewajiban kita memenuhi kebutuhan pangan nasional,” ujar Wijaya.

Sampai januari ini Pupuk Indonesia telah menyiapkan pasokan pupuk bersubsidi sebesar 1,5 juta ton.  Jumlah stok pupuk di lini I hingga IV untuk Urea sebesar 862.363 ton, stok NPK sebesar 299.852 ton, stok SP-36 sebesar 122.554 ton, ZA sebesar 124.443 ton dan organik sebesar 82.344 ton. Angka-angka tersebut setara dengan stok satu bulan ke depan.

Di pupuk urea, kebutuhan nasional per tahun sampai  dengan angka 7 juta ton. Sedangkan produksi Pupuk Indonesia sekitar 8,1 juta ton. "Sisanya itu kami ekspor dengan izin dari pemerintah,” sebut Wijaya.

Pasar  ekspor Pupuk Indonesia sebagian besar adalah  negara-negara Asia Pasifik. Kini mulai menyasar pasar Eropa dan Australia.

Sampai sekarang Pupuk Indonesia sebagai holding company memiliki asset 15 pabrik pupuk urea dan 4 pabrik pupuk NPK. Tahun lalu, Pupuk Indonesia telah merampungkan pabrik pupuk urea di Palembang bernama Pusri II B.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×