kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Kalimantan Timur distribusikan 1,7 juta ton pupuk di kuartal I-2021


Selasa, 11 Mei 2021 / 11:58 WIB
Pupuk Kalimantan Timur distribusikan 1,7 juta ton pupuk di kuartal I-2021
ILUSTRASI. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim)


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memproduksi 904.913 ton pupuk urea, 55.761 ton NPK dan 751.685 ton amoniak pada kuartal I-2021. 

Produksi tersebut juga sudah didistribusikan ke delapan wilayah, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Di sisi lain, PKT juga telah menyalurkan 320.077 ton urea subsidi hingga akhir April 2021, dari alokasi SK Mentan Tahun 2021 sebanyak 994.781. Artinya penyaluran yang sudah terealisasi mencapai 32%. 

Sedangkan untuk penyaluran NPK bersubsidi mencapai 60.728 ton, dari alokasi SK Mentan Tahun 2021 sebanyak 200.788. Ini setara 30% terealisasi.

Sementara itu, hingga 30 April 2021, PKT menyiapkan stok 190.089 ton urea subsidi dan 75.226 ton urea non subsidi, di Gudang Lini 2. Selain itu, terdapat 3, 7.265 ton NPK subsidi dan 6.142 ton NPK non subsidi, di Gudang Lini 2 dan 3.

Upaya tersebut sejalan dengan misi Kementerian BUMN untuk membangun ketahanan pangan nasional, serta memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi. 

Baca Juga: Pupuk Indonesia siapkan stok pupuk sekitar 803.000 ton

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan, peran PKT dalam produksi dan distribusi pupuk yang disinergikan dengan para pemain lainnya di sektor pangan, merupakan elemen penting dalam menjamin ketahanan pangan nasional.

Namun tidak hanya itu, PKT juga memastikan penyaluran pupuk berkontribusi penting dalam mendukung produktivitas petani dan kesuksesan musim tanam, serta menjaga perputaran ekonomi nasional selama pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 saat ini menjadi momentum yang semakin memacu kami untuk terus menjalankan komitmen tersebut,” kata dia dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (10/5).

Guna memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi, PKT telah mengerahkan sejumlah inovasi, seperti diversifikasi bahan pangan guna mengantisipasi krisis dan menyediakan pangan alternatif selain beras. 

Hal ini turut mendukung upaya pengembangan diversifikasi pangan oleh Kementerian Pertanian yang berfokus pada 6 pangan lokal sumber karbohidrat non beras, yaitu ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang dan sorgum. Diversifikasi pangan ini juga mampu memperbaiki kualitas tanah serta mengurangi hama dan penyakit. 

Upaya ini pun semakin dimantapkan dengan optimalisasi lahan sawah melalui metode pertanian pola integrated farming yang mengintegrasikan pertanian dan peternakan. Pola ini mengedepankan konsep zero waste dengan meminimalisasi penggunaan lahan eksternal dan memaksimalkan potensi yang ada.




TERBARU

[X]
×