Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) menganggarkan belanja modal sebesar US$ 15 juta pada 2019. Belanja modal itu untuk membangunb proyek baru perusahaan.
Direktur Utama PT Radiant Utama Interinsco Tbk, Sofwan Farisyi menyampaikan pengembangan proyek mobile offshore production unit (MOPU) akan menyerap porsi terbesar dari perkiraan total belanja modal pada 2019.
“Sumber dana untuk belanja modal tersebut sebagian besar akan berasal dari kombinasi pembiayaan pihak bank dengan adanya fasilitas pendanaan baru yang diperkirakan akan diperoleh di kuartal pertama 2019,” katanya.
Ia menambahkan kontraktor karya migas yang saat ini beroperasi, akan berusaha mempertahankan volume produksi meski secara global dari sektor migas masih dibayangi-bayangi oleh adanya berfluktuasi harga minyak, selain itu ada juga perkiraan penurunan lifting Migas domestik pada 2019.
“Kondisi bisnis Migas yang masih cukup berfluktuasi tentunya sangat berpengaruh terhadap utilisasi nilai kontrak yang dikerjakan,” imbunya.
Meski begitu, menurut Sofwan peluang bisnis RUIS di sektor migas masih cukup besar, terbukti dari dibukanya tender atas kontrak-kontrak berskala besar selama 3-4 bulan terakhir yang beberapa di antaranya telah dimenangkan RUIS pada kuartal akhir 2018.
Sayangnya ia belum dapat menjelaskan mendetail mengenai perolehan kontrak tersebut, realisasi kontrak yang diperoleh RUIS pada 2018 mencapai Rp 2,2 triliun.
Ia bilang, ada beberapa tantangan usaha untuk tahun ini, misalnya situasi perekonomian global yang belum menentu serta situasi politik dalam negeri, yang mana sebentar lagi bakal diadakan Pilpres 2019.
“Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan pergerakan suku bunga pasar juga menjadi tantangan perusahaan, dikaitkan dengan rencana pengembangan bisnis terutama di jasa lepas pantai pada 2019,” paparnya pada Kontan.co.id, Senin (7/1).
Selain mengembangkan bisnis sektor minyak dan gas (migas), Radiant Utama Interinsco melalui anak usaha PT Supraco Indonesia yang menangani pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP).
Sofwan Farisyi memproyeksi lini bisnis energi baru, terbarukan (EBT) bakal lebih baik pada tahun ini. “Terlebih, setelah diterbitkannya beberapa aturan baru oleh Pemerintah sehingga diharapkan akan semakin memperjelas roadmap dalam rangka pencapaian diversifikasi energi di tahun 2025,” ungkapnya.
Dalam upaya untuk mengembangkan lini bisnis ini, ia bilang RUIS sudah menjalin beberapa kemitraan strategis baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga nantinya perusahaan ini sudah siap apabila ada peluang proyek-proyek potensial yang diperkirakan akan dikerjakan pada tahun ini. Dari lini bisnis ini, RUIS menargetkan pertumbuhan sekitar 20% sampai 25% ketimbang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News