kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Radiant Utama (RUIS) bidik pertumbuhan kinerja 10%-15% hingga akhir 2020


Kamis, 03 September 2020 / 15:24 WIB
Radiant Utama (RUIS) bidik pertumbuhan kinerja 10%-15% hingga akhir 2020
ILUSTRASI. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) optimistis mampu mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa penunjang minyak dan gas (migas), PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) optimistis mampu mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19.

Sebagai catatan, di semester satu lalu RUIS meraih kenaikan pendapatan sebesar 15,75% (yoy) menjadi Rp 822,45 miliar. Di saat yang sama, laba bersih RUIS juga meningkat 34,52% (yoy) menjadi Rp 18,43 miliar.

Direktur Keuangan Radiant Utama Interinsco Muhammad Hamid mengatakan, sebenarnya semester I 2020 lalu merupakan periode sulit bagi RUIS. Ini mengingat dunia tengah dilanda pandemi Covid-19 yang diikuti pula dengan penurunan tajam harga minyak global.

Beruntung, RUIS sudah menggengam kontrak on-hand di awal tahun 2020 sebanyak Rp 4,3 triliun. Sebagian kontrak tersebut sudah terutilisasi sehingga memberi dampak positif berupa terjaga kinerja RUIS sepanjang semester pertama.

Belum lagi, RUIS juga memperoleh tambahan kontrak baru di semester satu sebesar Rp 675 miliar. “Ini membuat kontrak on-hand kami per 30 Juni 2020 telah mencapai Rp 3,9 triliun,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Kamis (3/9).

Baca Juga: Pendapatan naik, Radiant Utama (RUIS) raih laba Rp 18,43 miliar di Semester I

Dari total kontrak Rp 3,9 triliun tersebut, 53,8% di antaranya berasal dari bisnis jasa pendukung operasi, 35,2% dari bisnis jasa agensi dan pendukung offshore, 8,7% dari bisnis jasa inspeksi, dan 2,3% dari bisnis lain-lain.

Manajemen RUIS berharap bisa kembali memenangkan proyek-proyek baru di semester kedua di kisaran Rp 500 miliar-Rp 700 miliar, sehingga kontrak yang digenggam perusahaan ini bisa di atas Rp 1 triliun pada akhir tahun nanti. RUIS pun akan fokus untuk mendapatkan proyek jangka pendek berdurasi maksimal satu tahun, terutama untuk segmen bisnis jasa penunjang konstruksi sipil.

Lantas, Hamid menyebut, dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang belum membaik dan refleksi atas kinerja di semester satu lalu, maka ia memproyeksikan secara realistis pendapatan dan laba bersih RUIS tumbuh sekitar 10%-15% di akhir tahun nanti.

“Dengan simpanan proyek yang ada, kami yakin target minimal ini bisa tercapai,” kata dia.

Direktur Utama Radiant Utama Interinsco Sofwan Farisyi menambahkan, untuk menjaga kualitas operasional di tengah pandemi, RUIS terus melakukan monitoring terhadap utilisasi kontrak dan menyiapkan sejumlah langkah antisipatif terhadap potensi dan peluang untuk tetap mempertahankan kontrak hingga dapat terutilisasi semaksimal mungkin.

Selain itu, harga minyak global berada dalam tren rendah pihak RUIS mendapat permintaan renegosiasi kontrak dari sejumlah pelanggannya. Alhasil, RUIS berupaya mencari kesepakatan yang bersifat win-win solution sehingga kinerja perusahaan tidak terpengaruh signifikan oleh hal tersebut.

“Kami juga melakukan analisis terhadap efisiensi biaya operasional lebih rinci, termasuk potensi tambahan biaya yang dapat terjadi di masa pandemi Covid-19,” imbuh dia.

Selanjutnya: Simak strategi Radiant Utama (RUIS) mempertahankan kinerja di tengah pandemi corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×