Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) telah meraih kontrak proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Papua dan Papua Barat dan siap menyasar sektor hunian.
Financial Controller JSKY Christopher Liawan mengatakan nilai kontrak yang diraih lewat proyek di Papua mencapai 30% dari target yang dicanangkan pada 2020 mendatang.
Asal tahu saja, JSKY menargetkan pendapatan mencapai Rp 1 triliun pada 2020. Jelang akhir tahun ini, JSKY telah memperoleh kontrak sebesar Rp 500 miliar.
Baca Juga: Hingga September 2019, ada 1.435 PLTS Atap sudah terpasang
"Untuk proyek di Papua sudah dimulai, sedang tahapan persiapan seperti persiapan lahan," kata Christopher ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/12).
JSKY menargetkan, proyek ini dapat rampung pada April 2020 mendatang. Sekedar informasi, proyek PLTS ini berlokasi di Zona Merauke dengan nilai mencapai Rp 165,23 miliar dan Zona Sorong senilai Rp 126,84 miliar.
Christopher menambahkan, belum ada kontrak khusus yang diincar di 2020 mendatang. Kendati demikian, ia memastikan sektor hunian termasuk salah satu yang menjadi fokus JSKY.
"Sektor hunian, kawasan perumahan menjadi market yang disasar," kata Christopher.
Sayangnya, Christopher masih belum merinci soal target ini. Sebelumnya Managing Director JSKY Hengky Loa menyebut permintaan solar panel untuk hunian semakin meningkat tiap tahunnya.
Pada sektor hunian, JSKY menawarkan 1 paket Solar PV Rooftop yang terdiri dari baterai, solar panel dan inverter.
Baca Juga: Harga Saham Terus Anjlok, ini Proyeksi Kinerja JSKY Menurut Manajemen Sky Energy
Mengutip laporan keuangan JSKY, pada kuartal III 2019 pendapatan JSKY tercatat Rp 357,73 miliar atau meningkat 7,35% year on year (yoy). Sementara laba bersih JSKY di kuartal III 2019 tercatat Rp 26,08 miliar atau meningkat 24,84% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
