kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramah lingkungan, harga tuna bisa lebih tinggi


Senin, 12 Mei 2014 / 21:59 WIB
Ramah lingkungan, harga tuna bisa lebih tinggi
ILUSTRASI. Yuwono Triatmodjo


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski sangat berpeluang mengisi pasar ekspor produk perikanan ke Spanyol, namun kalangan eksportir produk perikanan asal Indonesia perlu mencermati aturan mainnya. Maklum di negara-negara kawasan Uni Eropa terkenal sangat ketat dalam menerima produk impor hasil perikanan.

Salah satu yang dapat dilakukan untuk dapat menembus pasar ekspor tuna ke Spanyol adalah dengan melakukan penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sistem penangkapan ikan tersebut bernama pole and line.

"Kita perhatikan industri di Spanyol sangat membutuhkan bahan baku. Namun ikan yang kita kirim harus sesuai syarat, "Saut P Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP, Senin (12/5).

Di Indonesia sendiri, pola penangkapan ikan dengan sistem pole and line tersebut masih belum banyak. Saut bilang setidaknya dari produksi ikan tuna Indonesia yang mencapai rata-rata 600.000 ton per tahun, hanya sekitar 120.000 ton saja yang menggunakan penangkapan menggunakan metode pole and line.

Pola penangkapan ikan tuna dengan sistem pole and line ini memiliki keuntungan dari sisi nilai jual produk. Saut bilang bila harga ikan tuna ekspor rata-rata di hargai US$ 1.200 per ton, namun bila penangkapan ikan tuna dilakukan dengan pole and line maka mendapat tambahan harga US$ 200 per ton-US$ 400 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×