Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kinerja ekspor perikanan Indonesia ke negara-negara di kawasan ASEAN terus menunjukkan tren positif. Tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan kinerja ekspor ke ASEAN tumbuh 15% dibandingkan tahun lalu US$ 530,4 juta.
Saut P Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP mengatakan, peningkatan ekspor produk perikanan ke ASEAN terjadi karena pola konsumsi masyarakat yang terus tumbuh. "Kita harus jaga terus raihan ini," kata Saut akhir pekan lalu.
Neraca perdagangan produk perikanan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN masih menunjukkan surplus. Tahun 2012 surplus perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN mencapai US$ 493,4 juta, sementara itu tahun lalu turun menjadi US$ 463,98 juta.
Tahun ini, KKP optimis surplus neraca perdagangan produk perikanan Indonesia dengan negara-negara ASEAN meningkat hingga US$ 500 juta. Menurut Saut, salah satu yang dapat dilakukan untuk meraih target tersebut adalah dengan pengendalian impor produk perikanan dikisaran US$ 70 juta-US$ 75 juta.
Sekedar informasi, ekspor produk perikanan Indonesia ke negara-negara ASEAN mayoritas berupa produk bahan baku segar, sementara itu untuk impor berupa tepung ikan dan beberapa jenis ikan seperti cakalang dan yellow fin. "Jumlahnya masih terbatas untuk pengalengan tuna," ujar Saut.
Meski masih dalam tren yang positif, namun implementasi AEC atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 mendatang menjadi tantangan besar bagi kinerja ekspor produk perikanan Indonesia. Tahun 2015, Kawasan ASEAN akan menjadi pasar terbuka yang berbasis produksi, dimana aliran barang, jasa, dan investasi akan bergerak bebas, sesuai dengan kesepakatan ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News