Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Adapun sampai akhir tahun, Bima memperkirakan tren akuisisi masih akan berlanjut baik di sektor keuangan khususnya perbankan, juga di sektor digital seperti startup.
"Indikatornya memang agak terbalik. Ketika ekonomi negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan anjlok makin dalam, maka potensi untuk investasi di luar negeri terutama di emerging market akan meningkat. ini prinsip utamanya," kata Bima.
Baca Juga: Mau kurangi impor, Ancora Indonesia Resources (OKAS) berencana bangun pabrik booster
Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad menambahkan dirinya melihat aksi akuisisi di tengah pandemi adalah suatu hal yang wajar terjadi. Meski perusahaan tersebut mengalami kesulitan di tengah pandemi, tetapi tetap punya prospek yang bagus ke depannya.
"Di sisa akhir tahun ini ada kemungkinan perusahaan di sejumlah sektor punya peluang diakuisisi yakni sektor Horeka, industri, dan transportasi. Meskipun kena imbas Corona, sektor ini punya potensi cepat tumbuh jika kondisi sudah membaik," jelasnya.
Adapun Tauhid menegaskan kembali akuisisi perlu perencanaan matang, modal yang besar dan tentu saja balik modalnya juga jangka panjang. Oleh karenanya, perusahaan yang mengakuisisi melihat sektor yang punya potensi recovery-nya baik.
Selanjutnya: Di tengah pandemi Covid-19, Transkon Jaya (TRJA) gencar membidik kontrak baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News