Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Meski 2014 belum berakhir, bisa dipastikan sepanjang tahun ini PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk nyaris tak berekspansi menambah gerai. Manajemen perusahaan itu sudah bulat hanya akan mengempit 119 gerai hingga akhir tahun nanti.
Menilik laporan keuangan per 31 Desember 2013, Ramayana Lestari mencatatkan kepemilikan 118 gerai. Perinciannya, 108 gerai Ramayana, tujuh gerai Robinson dan tiga gerai Cahaya. Dus, tahun ini perusahaan itu hanya menambah satu gerai saja.
Direktur Ramayana Lestari Sentosa Suryanto beralasan, harga lahan yang semakin mahal dan perizinan yang sulit menjadi musabab perusahaannya tak menambah banyak gerai. Selain itu, momen Lebaran dan liburan sekolah yang terjadi berbarengan sebagai musabab lain. "Padahal dua musim itu merupakan kontributor terbesar penjualan kami," ujar Suryanto dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (19/11).
Tak mau ekspansi berhenti, Ramayana Lestari berencana lebih agresif tahun depan. Perusahaan itu menargetkan membuka enam gerai barui. Sebanyak dua gerai akan hadir di Bogor. Lantas, empat gerai hadir di Sumedang, Semarang, Solo dan Malang.
Perusahaan yang tercatat dengan kdoe RALS di Bursa Efek Indonsia itu menyiapkan belanja modal Rp 360 miliar. Harapan perusahaan itu, penambahan gerai bisa mendongkrak penjualan hingga 14% pada 2015.
Ramayana Lestari juga ingin pertumbuhan penjualan itu diikuti perubahan komposisi kontribusi pendapatan. Targetnya, kontribusi pendapatan bisnis supermarket tumbuh 22%-25% tahun depan.
Dengan begitu, lini bisnis supermarket bisa menyumbang 30% terhadap total penjualan. Lantas, sisanya 70% berasal dari pendapatan bisnsi department store.
Ekspansi gerai SPAR
Salah satu ikhtiar untuk memperbesar kontribusi pendapatan supermarket adalah dengan membuka tiga supermarket berbendera SPAR tahun depan. Patut dicatat, pembukaan supermarket itu tidak dengan membangun gerai anyar. Melainkan, memanfaatkan gerai Ramayana atau Robinson yang sudah eksis di Karawang dan Cilegon.
Tahun 2015 itu sekaligus menandai ekspansi perdana SPAR Supermarket. Ramayana Lestari bermbisi menghadirkan tiga gerai SPAR Supermarket per kuartal mulai tahun depan hingga 2017.
Sebelumnya, manajemen perusahaan itu mengungakapkan ingin mengubah 30 supermaket miliknya menjadi SPAR Supermarket dalam tiga tahun. Ekspansi itu terjadi setelah pada 1 September 2014, Ramayana Lestari menggandeng perusahaan supermarket asal Belanda, SPAR International B.V. Keduanya sepakat mendirikan SPAR Supermarket dan SPAR Robinson.
Ramayana Lestari menargetkan mendulang penjualan Rp 1,7 juta per meter persegi (m²) dari SPAR Supermarket. Suryanto bilang target itu masih lebih kecil dari rata-rata capaian industri yakni Rp 2,5 juta-Rp 3 juta per m².
Manajemen perusahaan itu optimistis dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tak akan mempengaruhi kinerjanya depan. Meski Ramayana Lestari menghitung margin kotor bakal tergerus menjadi 25%, volume penjualannya akan naik.
Suryanto bilang, "Biasanya penjualan akan terganggu dua atau tiga bulan setelah kenaikan harga BBM. Namun di sisi lain, masyarakat kelas menengah bawah target pasar kami akan mendapat kucuran dana."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News